Magelang (ANTARA) - Petugas Balai Konservasi Borobudur menyemprotkan disinfektan ke sejumlah bagian Candi Borobudur untuk mengantisipasi penyebaran virus corona jenis baru (COVID-19).
"Kita melakukan penyemptrotan ini dalam rangka siaga untuk mengantisipasi penyebaran virus corona," kata Kasi Konservasi Balai Konservasi Borobudur Yudi Suhartono di Magelang, Senin.
Ia menyampaikan seperti diketahui mulai hari ini zona 1 dalam Borobudur sudah ditutup untuk umum, kunjungan matahari terbit dan matahari terbenam dan paket Manohara Borobudur.
Menurut dia untuk menghambat penyebaran virus corona mulai hari ini ditutup sampai tanggal 29 Maret 2020.
"Kemarin di sini banyak pengunjung, tetapi kita tidak tahu apakah mereka membawa virus atau tidak maka untuk mengantisipasi dilakukan penyemprotan disinfektan ke bagian-bagian yang sering dipegang pengunjung seperti stupa dan handrail," katanya.
Yudi menuturkan yang digunakan untuk penyemprotan ini aman untuk manusia, bahan khusus antivirus dan antibakteri berupa gliserol, alkohol, dan H2O2.
"Penyemprotan ini akan dilakukan secara berkala, sekarang kondisinya tidak ada pengunjung sehingga penyemprotannya lihat kondisi, nanti sebelum dibuka akan disemprot lagi," katanya.
Kepala Balai Konservasi Borobudur Tri Hartono mengatakan kemarin habis dikunjungi para wisatawan, kalau ada virus yang menempel bisa dibersihkan.
"Setelah lokasi itu bersih kita akan lakukan pembersihan rutin terhadap candi ini dari lumut, ganggang, dan jamur yang ada pada batu ini juga harus bersih," katanya.
Sementara itu sejumlah pengunjung merasa kecewa karena tidak bisa naik ke Candi Borobudur.
Pengunjung dari Jakarta, Suradi menyampaikan sebelumnya belum tahu kalau candi ditutup, namun juga menyadari penutupan ini demi keamanan bersama.
"Meskipun kecewa, tetapi tidak terlalu, karena lagi ada virus corona, dari pada nanti ada yang ketularan lebih baik ditutup. Lebih baik begini dari pada nanti berkepanjangan," katanya.
Ia menyampaikan harga tiket masuk dapat potongan 50 persen menjadi Rp25 ribu per orang.
Pengunjung dari Samarinda, Kalimantan Timur, Rizal (46) mengatakan kalau kecewa jelas kecewa, tetapi demi keamanan dan kenyamanan semua mungkin antisipasinya ditutup sehingga virus corona tidak menyebar.
"Kita maklumi sajalah, sebelumnya kita belum tahu kalau ditutup, kita tahu saat sampai sini diberitahu di bagian loket," kata Rizal yang datang bersama rombongan dari sebuah perusahaan dari Samarinda.
"Kita melakukan penyemptrotan ini dalam rangka siaga untuk mengantisipasi penyebaran virus corona," kata Kasi Konservasi Balai Konservasi Borobudur Yudi Suhartono di Magelang, Senin.
Ia menyampaikan seperti diketahui mulai hari ini zona 1 dalam Borobudur sudah ditutup untuk umum, kunjungan matahari terbit dan matahari terbenam dan paket Manohara Borobudur.
Menurut dia untuk menghambat penyebaran virus corona mulai hari ini ditutup sampai tanggal 29 Maret 2020.
"Kemarin di sini banyak pengunjung, tetapi kita tidak tahu apakah mereka membawa virus atau tidak maka untuk mengantisipasi dilakukan penyemprotan disinfektan ke bagian-bagian yang sering dipegang pengunjung seperti stupa dan handrail," katanya.
Yudi menuturkan yang digunakan untuk penyemprotan ini aman untuk manusia, bahan khusus antivirus dan antibakteri berupa gliserol, alkohol, dan H2O2.
"Penyemprotan ini akan dilakukan secara berkala, sekarang kondisinya tidak ada pengunjung sehingga penyemprotannya lihat kondisi, nanti sebelum dibuka akan disemprot lagi," katanya.
Kepala Balai Konservasi Borobudur Tri Hartono mengatakan kemarin habis dikunjungi para wisatawan, kalau ada virus yang menempel bisa dibersihkan.
"Setelah lokasi itu bersih kita akan lakukan pembersihan rutin terhadap candi ini dari lumut, ganggang, dan jamur yang ada pada batu ini juga harus bersih," katanya.
Sementara itu sejumlah pengunjung merasa kecewa karena tidak bisa naik ke Candi Borobudur.
Pengunjung dari Jakarta, Suradi menyampaikan sebelumnya belum tahu kalau candi ditutup, namun juga menyadari penutupan ini demi keamanan bersama.
"Meskipun kecewa, tetapi tidak terlalu, karena lagi ada virus corona, dari pada nanti ada yang ketularan lebih baik ditutup. Lebih baik begini dari pada nanti berkepanjangan," katanya.
Ia menyampaikan harga tiket masuk dapat potongan 50 persen menjadi Rp25 ribu per orang.
Pengunjung dari Samarinda, Kalimantan Timur, Rizal (46) mengatakan kalau kecewa jelas kecewa, tetapi demi keamanan dan kenyamanan semua mungkin antisipasinya ditutup sehingga virus corona tidak menyebar.
"Kita maklumi sajalah, sebelumnya kita belum tahu kalau ditutup, kita tahu saat sampai sini diberitahu di bagian loket," kata Rizal yang datang bersama rombongan dari sebuah perusahaan dari Samarinda.