Natuna, Kepri (ANTARA) - Dinas Lingkungan Hidup (DLH) menyatakan bahwa terjadinya abrasi pantai di wilayah pesisir kepulauan Natuna, Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) akibat dari kerusakan terumbu karang.
"Selain ombak besar yang merusak, terjadinya abrasi pantai juga diakibatkan adanya kerusakan terumbu karang," kata Kepala Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan Hidup DLH Kabupaten Natuna, Harmidi di Natuna, Sabtu.
Ia juga menjelaskan, terumbu karang sendiri mempunyai peran yang sangat penting dalam pencegahan abrasi, karena terumbu karang mampu menahan dan meredam terjangan ombak pada musim utara.
“Iya, terumbu karang yang rusak juga menjadi penyebab adanya abrasi, jika sudah hancur maka tidak akan dapat menahan ombak, arus dan lajunya erosi pada pasir pantai tidak terbendung," katanya.
Untuk saat ini, menurut dia, kondisi tersebut terjadi di Natuna akibat kerusakan terumbu karang yang terus terjadi, tidak hanya karena faktor alam, namun juga karena faktor kegiatan manusia.
Ia menyayangkan kondisi terdebut karena akibat terjadinya abrasi akan berdampak buruk dan kerugian bagi masyarakat sekitar.
"Selain kerusakan terumbu karang, kondisi diperparah akibat adanya pencemaran lingkungan serta limbah dan sampah rumah tangga," katanya.
Selain itu, kata dia, tidak hanya terumbu karang, ekosistem secara keseluruhan juga penting untuk dijaga, termasuk habitat hutan bakau dan izin bangunan tentunya harus melalui kajian dampak lingkungan perlu diperhatikan.
"Abrasi bisa di tangani dengan cara penanaman bakau, tetapi khusus untuk penanaman bakau juga harus memperhatikan karakter wilayah atau lokasi, tidak semua pantai bisa ditanami bakau," katanya.
Karena itu, DLH juga mengimbau kepada masyarakat untuk sama sama menjaga kelestarian terumbu karang dan lingkungan sekitar, demikian Harmidi.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: DLH: Kerusakan terumbu karang sebabkan abrasi di pesisir Natuna
Komentar