Batam (ANTARA) - Sekretaris Daerah Kota Batam, Jefridin Hamid, mengungkapkan, Pemerintah Kota Batam, Provinsi Kepri, mengendalikan inflasi sejak awal Ramadhan sesuai arahan Pemerintah Pusat.
Dia mengatakan, pihaknya terus melakukan berbagai upaya pengendalian, salah satunya melalui Monitoring Pengendalian Inflasi Daerah Kota Batam, yang sudah berjalan pada pekan ke-III Maret 2023 atau terhitung waktu 20 hingga 24 Maret 2023.
“Kita dapati hasil laporan dari monitoring tersebut, di Kota Batam terdapat kenaikan harga pada dua komoditi yaitu cabai rawit hijau dan telur ayam ras," kata Jefridin dalam keterangan yang diterima di Batam, Senin (27/3/2023).
Ia menambahkan pihaknya telah melakukan berbagai langkah pengendalian terutama saat Ramadhan hingga jelang hari raya Idul Fitri, di antaranya menggelar operasi pasar, melakukan koordinasi dengan daerah penghasil, menjaga pasokan pangan hingga melakukan pemantauan langsung ke beberapa pasar tradisional untuk memantau harga pangan.
Baca juga: Tingkatkan investasi, Pemkot Batam terapkan SPBE melalui OSS
Menurut Jefridin, hal tersebut perlu diikuti dengan pola suplai yang cukup, ketersediaan bahan pangan, dan harga yang dapat terjangkau oleh masyarakat sampai dengan Ramadhan hingga lebaran.
“Isu inflasi ini sebisa mungkin terus kita jaga, apalagi di bulan Ramadhan pola permintaan juga berubah dan menjadi tinggi akibat buka puasa bersama masyarakat dan menjelang hari raya Idul Fitri,” kata dia.
Baca juga: Pemkot Batam serahkan 256 kartu jaminan sosial kepada nelayan
Dalam Rapat Koordinasi Pengendalian Inflasi Daerah yang dilaksanakan secara virtual, Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian meminta kepada para kepala daerah untuk lebih memperbanyak kegiatan pemberian bantuan sosial (bansos), baik tunai maupun non tunai.
“Manfaatnya penting untuk membantu masyarakat tidak mampu yang rentan. Itu akan memperkuat daya beli masyarakat. Kalau diberikan uang tunai atau diberikan sembako, maka ketahanan pangan akan kuat dan akan berdampak pada pengendalian inflasi,” kata Mendagri Tito.*
Komentar