Batam (ANTARA) - Bank Indonesia (BI) Perwakilan Kepulauan Riau mencatat jumlah pengguna QR Code Indonesian Standard (QRIS) sebanyak 289.070 pengguna pada tahun 2023.
Kepala Tim Implementasi Kebijakan Sistem Pembayaran dan Pengawasan Sistem Pembayaran Pengelolaan Uang Rupiah Taufik Ariesta di Batam, Kamis mengatakan penggunaan QRIS ini meningkat dibandingkan tahun 2022 lalu yaitu 263.000 pengguna.
"Dengan adanya pengguna yang bertambah itu juga disebabkan dengan merchant yang bertambah. Jumlah merchant sampai tahun 2023 di Februari ini sudah mencapai 439 ribu. Dengan merchant yang bertambah, pengguna yang bertambah, juga dari sisi transaksi kita memberikan transaksi yang bagus," kata Taufik.
Baca juga: BI Kepri: Realisasi penukaran uang sudah 40 persen
Ia menyebutkan sampai dengan Februari 2023 sudah ada sekitar dua juta transaksi dengan nominal mencapai Rp321 miliar, dengan merchant paling banyak yaitu usaha mikro.
Menurut Taufik, adapun beberapa manfaat yang didapatkan dari penggunaan QRIS di antaranya menghindari uang palsu, adanya uang lusuh yang harus ditukar ke perbankan dahulu, serta memudahkan masyarakat dalam bertransaksi jika tidak tidak membawa dompet atau uang tunai.
"Dari sisi untuk masyarakat yaitu dapat memudahkan, saat ini kita lebih takut ketinggalan HP dari pada dompet karena semua ada di HP. Itu berarti kita bawa uangnya terbatas dan dengan adanya QRIS dengan transaksi maksimal Rp10 juta bisa melengkapi hal itu," kata dia.
Baca juga: BI Kepri gelar penukaran uang di pelabuhan, padar, dan bandara selama Ramadhan
Dengan begtiu pihaknya meminta kepada merchant hingga masyarakat sebagai pengguna QRIS agar bisa memanfaatkannya sebagai alat transaksi yang aman.
"Kalau menggunakan QRIS maka transaksinya juga tercatat, bisa jadi profiling bagi perbankan. Ini hal yang sangat positif sekali dari sisi QRIS-nya," ujar Taufik.
Baca juga: BI Kepri imbau warga waspada penukaran uang palsu saat Ramadhan
Komentar