Bantuan yang diberikan berupa mi instan, roti, beras, telur, teh, kopi, dan air mineral.
“Pasokan pangan tersebut didapatkan KBRI di tengah kelangkaan suplai logistik akibat tersendatnya distribusi barang masuk dan banyaknya toko yang tutup,” ujar Judha.
Pada 16 April, KBRI juga telah melakukan silaturahim virtual dengan WNI yang berdomisili di Khartoum dan sekitarnya untuk menyampaikan langkah dan imbauan KBRI pada masa genting di Sudan.
Tercatat sebanyak 1.209 WNI berada di Sudan, yang mayoritas berdomisili di wilayah Khartoum, sebagian di Wad Madani, serta Port Sudan.
Pertempuran berkecamuk sejak Sabtu (15/4) antara tentara nasional Sudan dan paramiliter Pasukan Pendukung Cepat (RSF) di Khartoum dan wilayah sekitarnya.
Sebelumnya, anggota Komisi I DPR RI Sukamta meminta Pemerintah segera mengambil langkah-langkah taktis untuk memastikan keamanan dan keselamatan seluruh warga negara Indonesia (WNI) beserta pelajar dan mahasiswa Indonesia yang berada di Sudan.
"Dengan perkembangan situasi yang masih tidak menentu serta skala konflik yang mungkin bisa meluas, saya berharap Pemerintah segera menyusun beberapa skenario untuk pengamanan dan penyelamatan WNI," kata Sukamta dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Selasa.
Skenario untuk mengevakuasi WNI di Sudan itu juga perlu dibuat apabila kondisi semakin memburuk.
Selain itu, Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Khartoum perlu memastikan suplai makanan tetap terjaga di tengah posisi mahasiswa Indonesia tertahan di asrama di Sudan.
"Kami mengapresiasi Kemlu yang telah melakukan koordinasi dengan KBRI dan melakukan upaya pengamanan WNI di Sudan," kata Sukamta.
Dia juga meminta KBRI Khartoum terus memantau secara intensif kondisi WNI di Sudan, termasuk mengantisipasi jalur komunikasi tetap tersambung mengingat adanya rencana pemutusan sambungan internet di Sudan.
Sukamta berharap situasi di Sudan segera kondusif dan kembali aman. Dia pun meminta semua WNI dan mahasiswa di Sudan terus menjaga kontak dengan KBRI Khartoum serta saling membantu dan menjaga ketenangan.
"Tentu ini bukan situasi yang mudah, tapi saya percaya langkah-langkah pengamanan dan penyelamatan bisa dilalukan dengan baik, sebagaimana pengalaman Kemlu mengevakuasi WNI di Ukraina," jelasnya.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Satu WNI terkena pantulan peluru nyasar di tengah pertempuran Sudan
Komentar