Mengenal Budi Arie, loyalis pemegang kepercayaan Jokowi yang dilantik jadi Menkominfo

id Budi Arie Setiadi,Menkominfo,Projo,menteri kominfo

Mengenal Budi Arie, loyalis pemegang kepercayaan Jokowi yang dilantik jadi Menkominfo

Budi Arie Setiadi (ANTARA/Desca Lidya Natalia)

Jakarta (ANTARA) - Budi Arie Setiadi memiliki jejak karir yang panjang dan beragam dari seorang aktivis, wartawan, relawan, pengusaha, hingga menduduki kursi birokrat sebagai Wakil Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi, dan kini dipercaya menjadi Menteri Komunikasi dan Informatika.

Namun dari berbagai tapak karirnya, Budi lebih dikenal sebagai Ketua Umum Projo, sebuah organisasi relawan terbesar pendukung Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada Pemilu 2014 dan 2019.

Presiden Jokowi menganggap relawan pendukung dirinya memiliki peran penting untuk memberikan koreksi dan evaluasi atas setiap langkah yang diambil.

Budi bisa disebut figur relawan yang dekat dengan Jokowi. Dia kerap menjadi teman diskusi Jokowi mengenai situasi politik nasional.

Budi juga salah satu figur di belakang penyelenggaraan Musyawarah Rakyat (Musra), pada Mei 2023 yang menjadi momentum Jokowi untuk menyampaikan dengan lugas pidato politiknya terkait Pemilu 2024.

Kini memasuki 16 bulan terakhir masa pemerintahan Presiden Jokowi dan Wakil Presiden Ma’ruf Amin, Budi dipercaya untuk melaksanakan tugas berat dalam menyusun dan melaksanakan kebijakan di bidang komunikasi dan informatika, menggantikan Johnny G. Plate yang tersangkut kasus dugaan korupsi pengadaan menara Base Transceiver System (BTS) di Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo).

Budi resmi dilantik Presiden Jokowi sebagai Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) di Istana Negara, Jakarta, pada Senin pagi ini ,sesuai dengan Keputusan Presiden RI Nomor 62 B Tahun 2023 tentang Pengangkatan Menteri Komunikasi dan Informatika Kabinet Indonesia Maju 2019-2024. Budi akan didampingi Wakil Menteri Komunikasi dan Informatika Nezar Patria, yang juga baru dilantik pada hari yang sama.

Sesaat sebelum pelantikan, Budi mengatakan kepercayaan Jokowi terhadap dirinya adalah sesuatu yang membanggakan khususnya bagi kelompok relawan. Mewakili kelompok relawan, dia berjanji tidak akan menyia-nyiakan kepercayaan dan akan meningkatkan performa serta selalu amanah menjalankan visi-misi Jokowi.

Jika melihat rekam jejak Budi, tugas-tugas di bidang komunikasi dan informatika sebenarnya bukan ranah yang asing bagi pria yang akrab disapa Muni oleh kalangan aktivis ini.

Saat masih aktif di dunia pergerakan mahasiswa, pria kelahiran 20 April 1969 ini pernah menjadi redaktur pelaksana pers mahasiswa Suma UI. Ia juga pernah mendirikan Harian Bergerak saat era reformasi 1998.

Buletin itu terbit sehari sesudah berlangsungnya aksi demonstrasi mahasiswa UI pada 9 Maret 1998. Media itu menjadi penyambung informasi di kalangan mahasiswa UI tentang dinamika aksi mahasiswa.

Saat itu buletin yang terbit setiap hari kecuali hari Sabtu dan Minggu menjadi media yang mengawal jalannya reformasi, hingga tumbangnya Presiden Soeharto pada 21 Mei 1998. Seusai rezim Soeharto, media itu pun tetap terbit hingga 2002.

Sebelum mendirikan “Bergerak!”, Budi juga ikut menjadi bagian awal berdirinya media Kontan. Dia menjadi jurnalis Kontan dari 1996 hingga 2001 dan Budi juga pernah menjadi wartawan Media Indonesia MInggu pada 1994-1996.

Selain menjadi insan pers mahasiswa, Budi yang mengambil kuliah S1 di FISIP UI ini juga menempa dirinya dengan kegiatan organisasi kampus. Ia adalah Ketua Forum Studi Mahasiswa UI pada 1992-1993, Ketua Badan Perwakilan Mahasiswa (BPM) FISIP UI pada 1994-1995 dan Presidium Senat Mahasiswa UI pada tahun yang sama.

Setelah lulus dari UI, aktivitas Budi di dunia organisasi tidak berhenti. Dia juga mendirikan Gerakan Sarjana Jakarta (GSJ) dan Masyarakat Profesional Indonesia (MPI) pada 1998-2000.

Pria yang menempuh jenjang pendidikan dari SD hingga SMA di Jakarta ini juga pernah mencicipi dunia profesional di bidang telekomunikasi. Dia menjadi direksi berbagai perusahaan, yang banyak di antaranya bergerak di bidang telekomunikasi. Berbarengan dengan itu, ia mengasah kemampuan politiknya dengan menjadi Kepala Balitbang PDIP DKI Jakarta dan Wakil Ketua DPD PDIP DKI Jakarta pada 2005-2010.

Pada 2006, Budi melanjutkan studi pascasarjana di Manajemen Pembangunan UI. Setelah menjadi salah satu petinggi PDI-P DKI Jakarta, Budi kemudian mendirikan organisasi relawan Projo atau Pro-Jokowi pada Agustus 2013. Projo disebut-sebut sebagai salah satu organisasi relawan yang berhasil mengantarkan Jokowi pada kemenangan Pilpres 2014.

Projo juga menunjukkan loyalitasnya pada Jokowi saat Pilpres 2019. Dengan keberhasilan sebagai ketua umum organisasi relawan itu, nama Budi semakin diperhitungkan di kancah politik nasional.

Pada Oktober 2019, Jokowi melantik Budi sebagai Wakil Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Wamen Desa dan PDTT).



Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Budi Arie, loyalis pemegang kepercayaan Jokowi yang jadi Menkominfo

Komentar

Komentar menjadi tanggung jawab anda sesuai UU ITE