Pemprov Kepri rancang program ekosistem kemitraan rantai pasok industri

id Disperindag kepri,Kepri, kepulauan riau

Pemprov Kepri rancang program ekosistem kemitraan rantai pasok industri

Arsip - Kepala Disperindag Provinsi Kepri, Aries Fhariandi menjelaskan peningkatan produktivitas pelaku perniagaan berbasis teknologi di Kota Tanjungpinang. (ANTARA/dok/Nikolas Panama)

Tanjungpinang (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau (Pemprov Kepri) melalui Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) merancang program ekosistem kemitraan rantai pasok industri atau Ekstra Pasti.

“Ini merupakan solusi untuk meningkatkan nilai tambah dan daya saing sektor industri melalui kolaborasi dan kerja sama bisnis dalam sebuah sistem rantai pasok yang terintegrasi,” kata Kepala Disperindag Provinsi Kepri, Aries Fhariandi di Tanjungpinang, Kamis.

Aries menyebut program Ekstra Pasti akan mengatur tata kelola kemitraan dan jaringan kerja sama antara industri besar dengan industri kecil, yang merupakan tindak lanjut dari Rencana Pembangunan Industri Provinsi (RPIP) Kepri 2023-2043.

Kemudian, memfasilitasi serta memberikan pendampingan dan pembinaan terhadap proses kemitraan tersebut dengan membentuk Centre of Supply Chains Partnership (CSCP).

Selain itu, katanya, Disperindag Kepri juga sedang mengembangkan layanan berbasis digital dalam bentuk aplikasi Sistem Informasi Rantai Pasok Industri (SIRAPI).

“Melalui SIRAPI, kami undang pelaku usaha industri untuk memanfaatkan fitur-fitur kerja sama, di antaranya bisa saling berinteraksi untuk kepentingan supply dan demand dalam rangka pemenuhan kebutuhan rantai pasok bahan baku industri,” ungkapnya.

Melalui sistem ini, sambungnya, para pelaku usaha juga akan dapat melihat informasi tentang permintaan maupun ketersediaan produksi dan sumber bahan baku yang kemudian bisa dikerjasamakan dalam bentuk tindak lanjut transaksi.

Pada aplikasi tersebut juga tersedia fitur untuk memasarkan produk-produk IKM dan UMKM Kepri.

Pihaknya berharap melalui sistem ini,  akan semakin banyak sektor yang bisa diintegrasikan untuk membangun jaringan kerja sama saling menguntungkan melalui basis data terintegrasi.

"Melalui sistem ini juga akan tercipta kerja sama yang tidak hanya dalam hal pemenuhan bahan baku, tapi menyangkut hal-hal lainnya seperti pengembangan sumber daya, transfer teknologi, pemanfaatan sarana dan prasarana pendukung serta penyediaan tenaga kerja," katanya.

Komentar

Komentar menjadi tanggung jawab anda sesuai UU ITE