Tanjungpinang (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) telah merasionalisasikan anggaran belanja daerah Rp285 miliar guna menindaklanjuti Instruksi Presiden Prabowo Subianto Nomor 1 Tahun 2025 terkait efisiensi anggaran.
"Kami masih terus berupaya mengurangi lagi anggaran kegiatan-kegiatan seperti seremonial, perjalanan dinas, dan belanja lainnya yang kurang berdampak bagi masyarakat," kata Gubernur Kepri Ansar Ahmad di Tanjungpinang, Selasa.
Ansar mengakui bahwa rasionalisasi anggaran itu berdampak pada penundaan hingga penghapusan sejumlah program yang telah disusun di dalam APBD 2025.
Bahkan beberapa proyek pembangunan fisik yang dibiayai dana alokasi khusus (DAK) APBN juga banyak yang ditunda imbas pemotongan dana transfer ke daerah (TKD).
"Proyek-proyek DAK yang tengah dilelang terpaksa ditunda dulu. Kalau sudah melalui proses lelang, diminta jangan dulu menetapkan pemenangnya," ujar Ansar.
Selain itu, Ansar turut menginstruksikan tiap-tiap dinas atau OPD supaya berhemat dengan tidak melakukan pemborosan APBD, misalnya penghematan pemakaian listrik, alat tulis kantor (ATK), termasuk biaya perawatan gedung.
Lanjut Ansar pun tak menampik jika efisiensi anggaran itu sedikit banyak berpengaruh pada sejumlah sektor ekonomi, karena belanja pemerintah masih menjadi salah satu indikator pertumbuhan ekonomi di daerah tersebut.
Ansar mencontohkan efisiensi anggaran perjalanan dinas ASN yang sebesar 50 persen berimbas terhadap penurunan aktivitas penerbangan di Bandara Raja Haji Fisabilillah (RHF) Tanjungpinang.
Belakangan, kata dia, maskapai Garuda dan Citilink di Bandara RHF harus mengurangi jam terbang tujuan Jakarta, dari yang tadinya beroperasi setiap hari kini menjadi tiga kali dalam seminggu.
Menurutnya selama ini hampir 30 persen penumpang pesawat di Bandara RHF berasal dari kalangan DPRD, ASN, TNI, Polri hingga pegawai kementerian yang melakukan perjalanan dinas ke luar kota/provinsi.
"Makanya, kalau boleh kami usulkan ke pusat agar ada kajian khusus terkait efisiensi biaya perjalanan dinas, khususnya di wilayah Kepri," ujar Ansar.
Lanjutnya menyampaikan dampak penurunan penumpang pesawat tentu berimbas pada sektor lainnya, seperti jasa transportasi, perhotelan, serta industri UMKM.
Kendati begitu, Gubernur Ansar tetap mengapresiasi kebijakan Presiden Prabowo terkait efisiensi anggaran belanja kementerian/lembaga dan pemerintah daerah tahun 2025 guna dialihkan untuk program-program yang lebih bermanfaat bagi kesejahteraan masyarakat luas.
Komentar