10 polisi terluka dan puluhan demonstran diamankan di Pohuwato Gorontalo

id kerusuhan Pohuwato,pohuwanto, gorontalo, unjuk rasaricuh, unjuk rasa, kerusuhan gorontalo,polda gorontalo

10 polisi terluka dan puluhan demonstran diamankan di Pohuwato Gorontalo

Kapolda Gorontalo Irjen Pol. Angesta Romano Yoyol saat memberikan keterangan pers di depan Mapolres Pohuwato, Kamis malam (21/09). (ANTARA/Zulkifli Polimengo)

Gorontalo (ANTARA) - Sebanyak 10 orang personel Kepolisian mengalami luka-luka dan puluhan demonstran diamankan dalam unjuk rasa berujung kerusuhan di Kabupaten Pohuwato, Provinsi Gorontalo.

Kapolda Gorontalo Irjen Pol. Angesta Romano Yoyol, Kamis mengatakan kerusuhan terjadi di dua lokasi yakni PT. Pani Gorontalo Project dan kawasan kantor Bupati Pohuwato.

Ribuan pengunjuk rasa yang tidak terkendali melakukan aksi anarkis hingga menyebabkan personel Kepolisian yang melakukan pengamanan mengalami luka-luka.

"Ada 10 orang personel kami yang terluka, bahkan ada juga yang mengalami patah tulang," kata Kapolda.

Ia mengatakan, pada saat massa aksi melakukan demonstrasi di kantor bupati Pohuwato, jumlah personel yang melaksanakan pengamanan tidak sebanding dengan pengunjuk rasa, sehingga personel sempat kewalahan.

Baca juga: Sejumlah fasilitas pemerintah di Pohuwato dirusak pengunjuk rasa

Kapolda mengatakan saat turun langsung ke lokasi dan bermaksud untuk bernegosiasi, para pendemo menolaknya dan malah melempari dirinya bersama personel dengan batu.

Massa aksi yang semakin beringas juga melakukan perusakan dan membakar kantor bupati. Bahkan aksi pendemo juga meluas hingga merusak fasilitas di kantor DPRD dan rumah dinas bupati Pohuwato.

Melihat kondisi tersebut Kapolda langsung memerintahkan personel untuk mengamankan pendemo yang dianggap memprovokasi massa aksi dan yang melakukan aksi anarkis.

"Selain puluhan demonstran, ada juga kendaraan yang kita amankan. Semuanya masih kita lakukan pendataan dan pemeriksaan. Nanti hasilnya kita informasikan kembali," kata Kapolda.

Menurut informasi, para pengunjuk rasa meminta ganti rugi lahan kepada salah satu perusahaan tambang emas yang ada di Kabupaten Pohuwato. Hingga berita ini ditayangkan, situasi di wilayah Kecamatan Marisa, Kabupaten Pohuwato telah kembali normal.

Baca juga: 650 personel Polri dikerahkan amankan unjuk rasa di Pohuwato

Namun begitu, aparat Kepolisian masih disiagakan di beberapa lokasi yang dianggap rawan terjadi gangguan keamanan dan ketertiban masyarakat.

Selain itu Penjabat Gubernur, Kapolda, Danrem dan sejumlah unsur Forkopimda masih berada di Kabupaten Pohuwato dan berencana akan tetap tinggal, guna memastikan situasi di wilayah tersebut benar-benar kondusif.

Sementara itu, Gubernur Gorontalo Ismail Pakaya memastikan pelayanan pemerintahan daerah di Kabupaten Pohuwato tetap berjalan normal.

"Pascakerusuhan yang berujung pada pembakaran kantor bupati, kami pastikan jalannya pemerintahan daerah termasuk pelayanan publik di kabupaten ini tetap berjalan normal," kata Ismail Pakaya di Gorontalo, Kamis.

Ia mengatakan telah meminta Bupati Pohuwato tetap menjalankan pelayanan kepada masyarakat seperti biasanya. Meski kantor bupati yang menjadi pusat pelayanan pemerintahan di Kabupaten Pohuwato itu telah dibakar dan tidak dapat digunakan.

Baca juga: Kantor bupati dan DPRD Pohuwato dibakar pengunjuk rasa

Ia menyarankan bupati segera mencari gedung alternatif lain yang bisa ditempati sementara.

"Walaupun terganggu namun tidak secara keseluruhan mengganggu pelaksanaan pelayanan kepada masyarakat," katanya.

Menurutnya jika misalnya terjadi kendala-kendala dalam pelayanan, pihaknya dalam hal ini Pemerintah Provinsi Gorontalo siap mendukung bupati dan jajaran pemerintah daerah di Pohuwato, untuk melaksanakan pelayanan tersebut.

"Malam ini sampai besok saya bersama Pak Kapolda, Pak Danrem 133 Nani Wartabone, masih bersama masyarakat untuk menjamin ketertiban dan keamanan di Marisa, Kabupaten Pohuwato," kata Gubernur.

Pihak Polda Gorontalo dan Polres Pohuwato pun sedang melakukan pendataan terhadap objek vital yang dirusak dan dibakar massa, beserta total kerugian yang dialami setelah kerusuhan.

"Walaupun sebenarnya saya ada acara penting lainnya, tetapi ini lebih penting, sehingga saya harus tetap tinggal di sini bersama-sama dengan Pak Kapolda dan Danrem," imbuhnya.

Baca juga:
Kantor Bupati Pohuwato terbakar saat unjuk rasa

BP Batam tambah lahan relokasi baru untuk warga Rempang

BP Batam prioritaskan relokasi untuk warga Rempang yang sudah mendaftar

Polisi tangkap provokator penghasut kekerasan pada aksi "Bela Rempang" di Monas

Komentar

Komentar menjadi tanggung jawab anda sesuai UU ITE