Pemprov Kepri Dorong Pengembangan Sawah Padi Anambas

id Kepri, Pengembangan, Sawah, Padi, Anambas

Pemprov Kepri Dorong Pengembangan Sawah Padi Anambas

Jemaja (ANTARA News) - Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau mendorong pengembangan pertanian padi Kabupaten Kepulauan Anambas untuk ketahanan pangan pulau-pulau terdepan di perbatasan.

Produksi padi sendiri akan membuat daerah tidak terlalu kesulitan ketika pasokan beras dari luar terganggu, kata Gubernur Kepri Muhammad Sani di Jemaja, Kepulauan Anambas, Jumat.

Pemprov Kepri menargetkan dalam lima tahun terwujud pencetakan 1.000 hektare lahan sawah baru, sedangkan target nasional untuk 5 tahun adalah 3 juta ha, kata Gubernur Sani ketika panen raya di Desa Bukit Padi, Kecamatan Jemaja Timur.

Untuk membantu petani, Gubernur berjanji mengadakan mobil angkut hasil panen padi dan buah-buahan, serta akan membahas dengan DPRD Kepri guna memperbaiki saluran irigasi pertanian di Jemaja.

Desa Bukit Padi pada akhir 1960-an mulai dibuka untuk sawah padi oleh Abdul Manaf yang merasa resah terhadap ketergantungan warga akan beras dari Singapura.

Perintisan Manaf mendapat sokongan dari pemerintah pada awal 1970-an, dan kemudian berkembang setelah transmigran dari Pulau Jawa berdatangan sejak pertengahan dasawarsa 1970.

Pertanian padi di kecamatan itu mengalami pasang surut karena keterbatasan pasokan pupuk, pengairan, pengangkutan dan pemasaran di wilayah yang sebagian besar perairan laut.

Transmigran yang masih bertahan bersama warga Melayu Desa Bukit Padi kini panen raya padi di areal seluas 35 hektare dari 400 ha lahan potensial.
       
Bandara dan jembatan

Pemkab Kepulauan Anambas bersama Pemprov Kepri berencana membangun bandar udara di Pulau Letung Kecamatan Jemaja dan jembatan penghubung Pulau Siantan Kecamatan Siantan dengan Pulau Palmatak Kecamatan Palmatak.

"Dua infrastruktur perhubungan itu akan dapat meningkatkan ketahanan dan pertahanan pulau-pulau terdepan," kata Bupati Kepulauan Anambas, Tengku Mukhtaruddin, di atas kapal Dinas Kelautan dan Perikanan Kepulauan Anambas.

Gubernur HM Sani dan Ketua DPRD Kepri Nur Syafriadi serta pejabat teras pemerintah provinsi hari itu melepas tukik dan penyu di Pantai Padang Melang, Jemaja, kawasan yang akan dibangun bandara Letung, kemudian meninjau Pulau Bawah sebelum pada Sabtu (30/4) meresmikan Seleksi Tilawatil Quran tingkat Provinsi Kepri di Tarempa, ibukota Kabupaten Anambas.

Bupati Mukhtaruddin mengatakan, jembatan Siantan-Palmatak akan menghubungkan dua pulau besar di antara 238 pulau di Kepulauan Anambas.

"Kami berharap jembatan sepanjang 1.800 meter itu dapat terealisasi dalam 2-3 tahun mendatang sebagai bagian dari pemberdayaan pulau-pulau terdepan," katanya.

Pendanaan untuk proyek tersebut diharapkan dari APBN dan APBD Provinsi Kepri. Kami siapkan dana pendamping, walaupun jumlahnya disesuaikan dengan kemampuan kabupaten," katanya.

Kabupaten Anambas berada di Laut China Selatan, di timur laut ibu kota Kepri Tanjungpinang, berbatasan dengan Malaysia, Thailand, Vietnam dan Filipina.

Menurut Bupati, dalam tiga tahun setelah dimekarkan dari Kabupaten Natuna, sektor perhubungan laut dari Tanjungpinang sudah mulai berkembang dengan kapal Pelni 6 kali dalam sebulan dari Tanjungpinang, dan 4 kali penerbangan dalam sepekan serta kapal cepat 2 kali dalam sepekan.

Bandara yang digunakan sekarang baru Bandara Matak di Pulau Matak.

"Bandara itu kini berstatus  milik negara, sedang operasionalnya dipegang ConocoPhillips dan pengawasannya oleh BP Migas," katanya.

Untuk pertahanan pulau-pulau terluar dan pemberdayaan perekonomian dan warga, katanya, Kepulauan Anambas memerlukan bandara baru di Pulau Letung.

Rencana induknya sudah dibuat oleh Pemprov Kepri, dan pendanaannya diharapkan oleh pemerintah pusat, pemprov dan pemkab.

Panjang landasan Bandara Letung di Pantai Padang Melang (Pedang Palang) direncanakan seluas 135 hektare dangan panjang landasan 2.000 meter.

"Lahan sudah kami bebaskan," katanya.                           

Pembangunan landasannya akan tiga tahap. Pertama 900 meter, berikutnya diperpanjang menjadi 1.500 meter hingga kemudian menjadi 2.000 meter.

Pemkab Kepulauan Anambas dan beberapa peminat investasi kelautan, perikanan, pariwisata dari Maldives, Singapura, Malaysia, Prancis, Australia dan Jakarta dewasa ini sedang saling jajaki.

"Mereka sudah datang dan mengobservasi," kata Mukhtaruddin.

Kabupaten itu antara lain mengunggulkan keindahan alam bawah laut Pulau Bawah, Pulau Penjalin Besar, Pulau Penjalin Kecil, Pantai Padang Melang di Pulau Letung dan Pulau Durai tempat konservasi penyu.

Di kabupaten tersebut kini sudah terdapat dua sarana akomodasi berupa resor yaitu Tarempa Beach dan Anambas Beach.

Di Pulau Bawah PT Pulau Bawah berencana mulai Mei tahun ini membangun 40 vila dari 200 vila yang direncanakan di Pulau Bawah, Pulau Sanggah, Pulau Murbah, Pulau Lidi dan Pulau Elang.

Kelima pulau itu tersambung ketika air laut surut, menjadi seperti laguna untuk turis menikmati keindahan terumbu karang dan ikan-ikan spesifik.

PT Pulau Bawah bekerja sama dengan Tembesu Development berencana melengkapi Pulau Bawah dengan pesawat albatros yang jarak tempuh dari Singapura sekitar satu jam.

Salah seorang pemilik Tembesu Development, Peter Michael Timma menyebut, perairan Pulau Bawah termasuk yang terbaik di dunia, sekelas dengan yang di Tahiti.

(ANT-JSB/R010/Btm3)

Komentar

Komentar menjadi tanggung jawab anda sesuai UU ITE