HRW: Israel gunakan kelaparan sebagai senjata perang di Gaza

id Human Rights Watch,HRW,konflik Israel Palestina,Gaza,Hamas

HRW: Israel gunakan kelaparan sebagai senjata perang di Gaza

Warga Palestina di tempat penampungan sementara di Kota Khan Younis di Jalur Gaza Selatan, Rabu (13/12/2023). ANTARA/Xinhua/Rizek Abdeljawad.

Ankara (ANTARA) - Israel menggunakan kelaparan sebagai senjata perang di Gaza dengan memutus akses masyarakat terhadap air dan makanan, yang berarti kejahatan perang, kata organisasi non-profit HAM Human Rights Watch (HRW)

“Pasukan Israel dengan sengaja memblokade pengiriman air, makanan, dan bahan bakar, sementara dengan sengaja menghalangi bantuan kemanusiaan, tampaknya menghancurkan wilayah pertanian, dan merampas barang-barang yang sangat diperlukan oleh penduduk sipil untuk kelangsungan hidup mereka,” kata HRW pada Senin.

Hal ini mengacu pada pernyataan yang dibuat oleh pejabat tinggi Israel, termasuk Menteri Pertahanan Yoav Gallant, Menteri Keamanan Nasional Itamar Ben-Gvir, dan Menteri Energi Israel Katz mengenai niat mereka untuk melenyapkan makanan, air, dan bahan bakar dari warga sipil di Gaza.

Pejabat Israel lainnya, tambahnya, telah secara terbuka menyatakan bahwa bantuan kemanusiaan ke Gaza akan tergantung pada pembebasan sandera yang ditahan oleh kelompok Hamas Palestina.

“Selama lebih dari dua bulan, Israel telah merampas makanan dan air bagi penduduk Gaza--sebuah kebijakan yang didorong atau didukung oleh pejabat tinggi Israel dan mencerminkan niat untuk membuat warga sipil kelaparan--sebagai metode peperangan,” kata Direktur HRW untuk Israel dan Palestina, Omar Shakir.

“Para pemimpin dunia harus bersuara melawan kejahatan perang yang mengerikan ini, yang berdampak buruk pada penduduk Gaza," tutur Shakir, menambahkan.

HRW mengatakan hukum humaniter internasional, atau hukum perang, melarang penggunaan kelaparan warga sipil sebagai metode peperangan.

Statuta Roma tentang Pengadilan Kriminal Internasional, kata kelompok HAM itu, menetapkan bahwa sengaja membuat warga sipil kelaparan dengan merampas barang-barang yang sangat diperlukan untuk kelangsungan hidup mereka, termasuk dengan sengaja menghalangi pasokan bantuan, adalah kejahatan perang.

“Niat kriminal tidak memerlukan pengakuan penyerang tetapi juga dapat disimpulkan dari keseluruhan situasi operasi militer," kata HRW.

Karena itu, HRW meminta Israel  segera berhenti menggunakan kelaparan warga sipil sebagai senjata perang, mendesak Tel Aviv untuk mematuhi larangan serangan terhadap objek yang diperlukan untuk kelangsungan hidup penduduk sipil, serta mencabut blokade terhadap Jalur Gaza.

Sementara itu, Perdana Menteri Inggris Rishi Sunak mengakui sudah terlalu banyak nyawa warga sipil yang hilang di Jalur Gaza.

Pernyataan itu dia sampaikan di tengah seruan internasional untuk gencatan senjata segera di Gaza, di mana serangan Israel telah menewaskan sedikitnya 18.800 warga Palestina dan menyebabkan kehancuran.

“Jelas sudah terlalu banyak nyawa warga sipil yang hilang dan tak seorang pun ingin melihat konflik ini berlangsung lebih lama dari yang seharusnya,” kata Sunak kepada wartawan di Skotlandia pada Senin.

Meskipun menegaskan posisi Inggris bahwa Israel memiliki hak untuk membela diri, dia mengatakan bahwa Tel Aviv harus mengambil langkah tersebut sesuai hukum kemanusiaan.

“Itulah sebabnya kami konsisten--dan saya menyampaikan hal ini di parlemen minggu lalu--dalam menyerukan gencatan senjata yang berkelanjutan, dengan membebaskan para sandera, menghentikan penembakan roket ke Israel oleh Hamas, dan kita perlu menyalurkan lebih banyak bantuan," ujar Sunak.

Pekan lalu, Sunak sekali lagi menolak seruan gencatan senjata namun mengatakan: "Tak seorang pun ingin melihat konflik ini berlangsung lebih lama dari yang diperlukan. Kami telah konsisten bahwa kami mendukung gencatan senjata yang berkelanjutan, yang artinya Hamas harus berhenti meluncurkan roket ke Israel dan membebaskan semua sandera," kata dia.

Menurut Sunak, dia telah mendorong Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengenai perlunya akses untuk memungkinkan bantuan kemanusiaan masuk ke Jalur Gaza.

“Salah satu hal yang saya bicarakan dengan Perdana Menteri Netanyahu minggu lalu adalah membuka jalur penyeberangan lain sehingga kami bisa mendapatkan lebih banyak bantuan ke Gaza,” kata dia

Sumber: Anadolu



Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Israel dikecam karena gunakan kelaparan sebagai senjata perang di Gaza

Komentar

Komentar menjadi tanggung jawab anda sesuai UU ITE