Jayapura (ANTARA) - Tokoh Adat Sentani Kabupaten Jayapura, Provinsi Papua mengimbau seluruh masyarakat berdiri di sepanjang jalan menyambut iring-iringan jenazah mantan Gubernur Papua Lukas Enembe menuju Koya Tengah, Kota Jayapura.
Ondofolo Heram Dasim Kleubeuw, Yansen Ohee di Sentani, Kamis, mengatakan ia mengimbau agar seluruh masyarakat yang hidup dan tinggal dalam wilayah adat tersebut untuk ikut menyambut iring-iringan jenazah mantan Gubernur Papua Lukas Enembe.
"Harkat dan martabat kami sebagai masyarakat adat Heram Dasim Kleuwbeuw sangat dihargai oleh sosok Lukas Enembe, mari kita berikan penghormatan bagi beliau menuju tempat peristirahatannya yang terakhir," katanya.
Menurut Yansen, masyarakat yang berada di Kampung Harapan merupakan bagian dari masyarakat adat Heram, untuk itu ia mengimbau agar warga menyiapkan bunga sambil menanti iring-iringan jenazah.
"Beliau merupakan figur pemimpin Papua yang hebat, kami berikan penghormatan yang terbaik bagi mendiang Lukas Enembe," ujarnya.
Dia mengatakan mama-mama Papua sudah bersiap dengan bunga di sepanjang jalan di Kampung Harapan sebagai penghormatan.
"Mari sama-sama kita jaga keamanan dan ketertiban bersama, serta berikan penghormatan yang tinggi bagi beliau," katanya.
Sementara itu, Wakil Ketua DPR Papua Yunus Wonda menyatakan pemakaman almarhum Lukas Enembe (LE) dilaksanakan pada Kamis sore.
“Pemakaman bapak Lukas Enembe itu harus dilaksanakan sore hari, budaya kita tidak ada pemakaman dilaksanakan malam hari,” kata Wakil Ketua DPR Papua Yunus Wonda di hadapan masyarakat dan mahasiswa saat hendak mengantarkan ke STAKIN Sentani pada Kamis.
Menurut Wonda, jenazah almarhum Lukas Enembe dari Bandara Sentani akan dibawa ke STAKIN untuk mendapatkan penghormatan terakhir dari mahasiswa dan masyarakat Papua pada umumnya, sebelum dibawa ke tempat pemakaman di Koya Tengah, Distrik Muara Tami, Kota Jayapura, Papua.
“Jadi bapak (almarhum Lukas Enembe) di dalam mobil jenazah dan adik-adik mahasiswa jalan di depan, tetapi harus menjaga keamanan supaya tetap kondusif,” ujarnya.
Dia mengharapkan mahasiswa harus tahu bahwa almarhum Lukas Enembe selalu menjaga kedamaian di atas tanah Papua sehingga setelah wafat para mahasiswa pun harus dapat menjaga kedamaian tersebut.
“Ingat, kita semua merasakan kesedihan yang sama tetapi jauh dari itu harus sama-sama menjaga kondisi Kamtibmas tetap aman dan kondusif di sini maupun di Kota Jayapura,” katanya.
Dia juga mengatakan, aparat keamanan TNI dan Polri hendaknya dapat memberikan kesempatan kepada mahasiswa dan masyarakat mengekspresikan kesedihan ini dengan mengarak jenazah Lukas Enembe ke STAKIN dengan aman dan tertib, tanpa ada gerakan yang dapat mengganggu kestabilan keamanan.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Tokoh Adat: Warga siapkan bunga sambut iringan jenazah Lukas Enembe
Komentar