Ramallah (ANTARA) - Otoritas Palestina pada Selasa menuduh Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu merintangi upaya komunitas internasional dan Amerika Serikat untuk mengirimkan bantuan kemanusiaan ke Jalur Gaza.
"Netanyahu dan staf militernya mengancam menginvasi Rafah tanpa memedulikan seruan komunitas internasional dan AS agar masyarakat sipil terlindungi dan kebutuhan hidup dasarnya terpenuhi," kata Kementerian Luar Negeri Palestina dalam pernyataannya.
Hal tersebut menunjukkan bahwa Israel berniat meneruskan genosida dan pemindahan paksa serta menghalangi pengiriman bantuan untuk rakyat Palestina, khususnya mereka yang terancam kelaparan di Gaza utara, menurut pernyataan otoritas Palestina.
Agresi militer Israel ke Jalur Gaza sejak 7 Oktober 2023 telah menewaskan lebih dari 31.200 warga Palestina dan mencederai lebih dari 72.900 orang lainnya.
Israel juga melakukan blokade total terhadap Jalur Gaza sehingga menyebabkan warga di sana, khususnya yang bertahan di Gaza utara, terancam kelaparan.
Pada Selasa (12/3), sebuah kapal dengan muatan bantuan kemanusiaan berupa 200 ton makanan dari organisasi kemanusiaan international Open Arms dari Spanyol dan World Central Kitchen dari AS, berlayar dari Siprus ke Jalur Gaza.
Sumber: Anadolu
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Palestina tuduh Netanyahu halangi bantuan kemanusiaan ke Jalur Gaza
Berita Terkait
Gempa bumi dengan magnitudo 4,7 terjadi di Kabupaten Boalemo
Sabtu, 27 April 2024 13:29 Wib
Menteri Keuangan Israel desak Mossad serang pemimpin Hamas
Sabtu, 27 April 2024 5:53 Wib
PVMBG sebut aktivitas gempa di Gunung Ile Lewotolok alami peningkatan
Jumat, 26 April 2024 9:57 Wib
Gunung Semeru erupsi empat kali lontarkan abu vulkanik hingga 1.000 meter
Kamis, 25 April 2024 10:10 Wib
Belasan roket diluncurkan dari Lebanon ke Israel utara
Kamis, 25 April 2024 8:10 Wib
Ratusan pemukim Yahudi serbu Masjid Ibrahimi
Kamis, 25 April 2024 6:41 Wib
Lebih dari 350 tenaga kesehatan tewas di Jalur Gaza
Selasa, 23 April 2024 12:02 Wib
PBB serukan penyelidikan terkait laporan kuburan massal Gaza
Selasa, 23 April 2024 8:28 Wib
Komentar