Jakarta (ANTARA) - Anggota Bawaslu RI Lolly Suhenty mengatakan pihaknya masih mengkaji intimidasi yang terjadi saat Pemungutan Suara Ulang (PSU) di Kuala Lumpur, Malaysia.
"Seluruh proses intimidasi saat ini sedang dalam kajiannya Bawaslu. Tentu untuk intimidasi kami tidak akan tinggal diam, ya, terutama yang berkenaan dengan jajaran pengawas pemilu tentu kami akan sikapi. Nah, saat ini sedang dalam diskusi kami," kata Lolly di Jakarta, Kamis malam.
Sementara itu, ia menjelaskan Bawaslu RI belum berkoordinasi dengan Polri terkait intimidasi yang terjadi di PSU Kuala Lumpur.
Baca juga: 7 PPLN Kuala Lumpur didakwa palsukan data dan daftar pemilih Pemilu 2024
"Ya kan di lokasi ada teman-teman kepolisian. Mereka juga tahu prosesnya, peristiwanya seperti apa," kata dia.
Sebelumnya, Ketua Bawaslu RI Rahmat Bagja mengatakan pelaku intimidasi di PSU Kuala Lumpur dapat dipidana.
"Bisa dibawa ke pidana, tetapi kita lihat tergantung dari otoritas setempat, dan Sentra Gakkumdu (Penegakan Hukum Terpadu) yang ada karena Sentra Gakkumdu lagi fokus pada penanganan pelanggaran pidana yang ada di pengadilan," kata Bagja di Gedung Bawaslu RI, Jakarta, Rabu (13/3).
Baca juga: Salah satu tersangka kasus PPLN Kuala Lumpur serahkan diri di pengadilan
Bagja lantas menyebut tidak menutup kemungkinan kasus tersebut akan melibatkan kepolisian Malaysia, yakni Polis Diraja Malaysia (PDRM).
"Polisi kita kemungkinan (yang menangani). PDRM nanti kalau dibutuhkan," ujarnya.
Bagja juga mengatakan bahwa pihaknya sedang mencari orang-orang yang melakukan intimidasi tersebut. Ia bahkan mengaku bahwa dirinya juga menjadi pihak yang diintimidasi pada saat PSU Kuala Lumpur berlangsung.
"Intimidasi bukan hanya intimidasi terhadap penyelenggara di situ. Kepada saya juga ada intimidasi pada saat kemudian lagi mengawasi di KSK (Kotak Suara Keliling) 039," tuturnya.
Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI menyelenggarakan PSU Kuala Lumpur pada Minggu (10/3) dengan dua metode, yakni Kotak Suara Keliling (KSK) dan Tempat Pemungutan Suara (TPS).
Baca juga:
Bawaslu RI sebut terjadi gangguan keamanan di KSK pemungutan suara ulang Kuala Lumpur
Bawaslu RI: Pemungutan suara ulang di Kuala Lumpur berjalan lancar, tetapi ada catatan
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Bawaslu RI masih kaji intimidasi saat PSU di Kuala Lumpur
Berita Terkait
Prabowo dan Biden komitmen kemerdekaan Palestina bagian solusi dua negara
Rabu, 13 November 2024 14:03 Wib
Bawaslu Lingga pastikan 233 PTPS tak berpolitik praktis
Selasa, 12 November 2024 10:42 Wib
Bawaslu Karimun pastikan alur pengawasan distribusi logistik ke TPS
Minggu, 10 November 2024 11:58 Wib
KPU pastikan kesiapan Pilkada Serentak 2024 capai 99 persen
Kamis, 7 November 2024 21:01 Wib
Komisi VI tunda RDP minta kehadiran Muhammad Rudi, ini penjelasannya
Kamis, 7 November 2024 11:11 Wib
Bawaslu Jakarta panggil lagi Suswono soal ucapan "janda kaya"
Kamis, 7 November 2024 8:12 Wib
Donald Trump menangi Pilpres AS 2024
Rabu, 6 November 2024 15:40 Wib
Bawaslu Natuna perkuat pengawasan Pilkada 2024 lewat peran PTPS
Rabu, 6 November 2024 6:02 Wib
Komentar