Dinkes Tanjungpinang: Gerakan aktif ke posyandu guna tekan stunting

id Gerakan aktif ke posyandu tekan stunting,kepri,tanjungpinang,dinkes tanjungpinang,dinas kesehatan tanjungpinang,stunting,dana alokasi khusus,dak,pemko

Dinkes Tanjungpinang: Gerakan aktif ke posyandu guna tekan stunting

Kepala Dinas Kesehatan Kota Tanjungpinang Rustam. ANTARA/Ogen

Tanjungpinang (ANTARA) - Dinas Kesehatan Kota Tanjungpinang, Provinsi Kepulauan Riau mengaktifkan gerakan aktif ke posyandu guna meningkatkan kesehatan anak serta upaya menekan angka stunting.

Kepala Dinkes Tanjungpinang Rustam mengatakan saat ini ada sekitar 232 kader yang bertugas di 145 posyandu mendapat pembinaan dari dinas kesehatan sebagai penyelenggara kegiatan menangani kasus stunting.

“Kami juga mengimbau kepada masyarakat untuk aktif memeriksakan kesehatan anak ke posyandu,” kata Rustam di Tanjungpinang, Minggu.

Ia menyampaikan Dinkes Tanjungpinang pun telah menyalurkan alat bantuan dari Kementerian Kesehatan untuk penanganan stunting berupa Antropometri yang dibagikan kepada 145 posyandu setempat.

“Ini alat penanganan stunting berupa alat ukur berat badan, panjang dan tinggi badan hingga kepala bayi,” ujarnya.

Menurut Rustam penanganan stunting merupakan program nasional yang menjadi atensi kepala daerah. Salah satu sarana untuk mendorong itu adalah posyandu.

Keberadaan posyandu ini sangat strategis dan penting, karena terletak di tengah masyarakat sehingga aksesnya tidak sulit dijangkau oleh masyarakat.

“Di posyandu itu sudah diintegrasikan, pelayanan dapat diberikan kepada balita, remaja dan lansia,” ujar Rustam.

Baca juga: Dinkes Tanjungpinang beri makanan tambahan bagi balita berisiko stunting

Secara terpisah, Wakil Ketua Komisi IX DPR RI Kurniasih Mufidayati mengapresiasi keberhasilan Tanjungpinang dalam menekan angka stunting di tahun lalu.

Di ibu kota provinsi Kepri tahun 2023 tercatat angka stuntingnya susut menjadi 15 persen, di mana tahun sebelumnya masih di angka 18 persen.

"Tahun ini secara nasional target pemerintah angka stunting di 14 persen. Mudah-mudahan dapat mengarah ke angka tersebut," ujar Kurniasih.

Ia turut mendorong Pemkot Tanjungpinang terus meningkatkan layanan kesehatan dilengkapi dengan alat kesehatan yang mumpuni.

Melalui bantuan dana alokasi khusus (DAK) dari pusat, kata Kurniasih, diharapkan bisa jadi solusi mengentaskan kebutuhan alat kesehatan dengan cara diperbesar untuk pemenuhan kebutuhan seluruh fasilitas kesehatan Indonesia.

"Semoga bisa menambah faskes di kota ini, sebab kami ikut bertanggung jawab terhadap pemenuhan kebutuhan sarana dan prasarana di seluruh rumah sakit di kota-kota kecil. Apalagi di sini belum ada rumah sakit tipe A, maka kami dorong supaya ke depan punya," ucap Kurniasih.

Baca juga: PT Timah gencarkan layanan kesehatan hingga ke desa terpencil di Kepri

Komentar

Komentar menjadi tanggung jawab anda sesuai UU ITE