Batam (ANTARA) - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Kepulauan Riau (Kepri) siap mengimplementasikan Program Gerakan Nasional Cerdas Keuangan atau GENCARKAN untuk mendorong peningkatan inklusi dan literasi keuangan di wilayah tersebut.
“Kami sudah mengumpulkan beberapa instansi perbankan dan asuransi untuk merencanakan implementasi dari Program GENCARKAN. Nanti di awal September akan ada pembagian untuk perencanaan programnya, pemimpinnya dan wilayahnya,” kata Kepala OJK Kepulauan Riau Sinar Danandjaya di Batam, Jumat.
Sinar menjelaskan bahwa Program GENCARKAN akan dilaksanakan di setiap pulau di Kepri, maka membutuhkan kerja sama antar berbagai instansi untuk mewujudkan visi misi program tersebut.
Baca juga: KBRI Singapura gelar resepsi diplomatik rayakan HUT Ke-79 RI
OJK Kepri juga akan melibatkan institusi pendidikan dan melalui koordinasi dengan dinas pendidikan, Kementerian Agama, perguruan tinggi, dan sekolah-sekolah untuk menyelenggarakan program Training of Trainers (ToT) untuk guru, dosen, dan mahasiswa.
“Training of Trainers adalah program pelatihan yang mengangkat topik literasi kepada masyarakat dengan narasumber akademisi, figur publik, orang-orang yang bisa diterima baik oleh masyarakat untuk berbagi wawasan,” ujar Sinar.
Selain itu, OJK juga telah mengembangkan platform pembelajaran mandiri, Learning Management System Edukasi Keuangan (LMSKU), yang dapat diakses secara daring.
Baca juga: Imigrasi Batam kejar buron kasus pajak Pemerintah Filipina
“Di LMSKU ada video-video yang bisa ditonton dan modul-modul yang bisa diakses secara gratis dan bisa dipelajari secara otodidak,” kata Sinar.
Sinar berharap Program GENCARKAN dapat membantu masyarakat di Kepulauan Riau untuk mendapatkan akses keuangan dan mencegah masyarakat dari jebakan keuangan ilegal seperti pinjaman daring atau pinjaman online (pinjol) ilegal dan perjudian daring.
Ia menambahkan, dengan semakin meningkatnya kecerdasan masyarakat dalam hal keuangan, tentunya juga akan mendukung pertumbuhan ekonomi Kepulauan Riau yang pesat, terutama di sektor industri dan pengolahan yang mencatat pertumbuhan 5,16 persen pada triwulan II 2024.
Baca juga:
ASDP Batam: Kendaraan berstatus FTZ tetap bayar PPN meski beli tiket online
OJK Kepri mengambil sikap tegas terhadap investasi ilegal
Komentar