Tanjungpinang (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau (Pemprov Kepri) telah melakukan berbagai program strategis untuk mendorong pelaku usaha kecil, mikro dan menengah (UMKM) agar naik kelas.
Gubernur Kepri Ansar Ahmad mengatakan program-program tersebut antara lain berupa bantuan modal usaha subsidi tanpa bunga atau bunga nol persen yang bekerja sama dengan Bank Riau Kepri (BRK) Syariah.
"Program ini telah menyalurkan dana sebesar Rp30,411 miliar dan memberikan manfaat kepada 1.398 UMKM di seluruh kabupaten/kota se-Kepri sejak November 2021 sampai 2024," kata Gubernur Ansar di Tanjungpinang, Jumat.
Selain itu, katanya, Pemprov Kepri juga terus mendorong UMKM Kepri agar dapat bersaing di pasar global melalui berbagai program unggulan, seperti pemenuhan fasilitas sterilisasi produk UMKM yang akan diekspor ke luar negeri dengan total anggaran Rp2 miliar, serta peningkatan kapasitas SDM melalui berbagai program pelatihan usaha.
Pada tahun 2023, sambungnya, sebanyak 1.269 pelaku usaha telah menerima pelatihan sesuai dengan kebutuhan mereka.
"Pemprov Kepri juga memberikan bantuan peralatan usaha seperti gerobak, coolbox, blender, dan peralatan memasak lainnya agar pelaku UMKM bisa langsung berproduksi," ujar Ansar.
Di samping itu, terdapat pula program pendampingan usaha yang melibatkan 27 tenaga pendamping UMKM di seluruh kabupaten/kota se-Kepri.
Program ini memberikan layanan mulai dari legalitas, keuangan, pemasaran, hingga digitalisasi dan pembukuan, bahkan bantuan pendampingan hukum.
Gubernur Ansar juga menyebutkan upaya Pemprov Kepri dalam memfasilitasi UMKM agar masuk ke platform digital, seperti mbizz market dan e-katalog pemerintah.
Pada tahun 2023, sebanyak 597 pelaku UMKM berhasil berkompetisi dalam pengadaan barang dan jasa pemerintah dengan menyelesaikan lebih dari 26.000 paket.
"Pada tahun 2024 hingga bulan ini, 522 pelaku UMKM telah menyelesaikan 18.821 paket dari total 19.686 paket yang ditargetkan," ungkap Ansar.
Dengan berbagai program ini, lanjut Ansar, pelaku UMKM di Kepri diharapkan dapat terus berkembang dan memberikan kontribusi yang lebih besar terhadap pertumbuhan ekonomi daerah.
Menurutnya pelaku UMKM perlu mendapat perhatian lebih dari pemerintah, karena berdasarkan pengalaman ketika terjadi turbulensi ekonomi dampak COVID-19, pelaku UMKM justru menjadi tulang punggung penyelamat ekonomi.
Ia turut mengimbau pelaku UMKM memanfaatkan perkembangan digitalisasi untuk memperluas jangkauan pemasaran produk secara daring.
Pelaku UMKM juga didorong berorientasi ekspor, sebab sejauh ini beberapa produk-produk dari Kepri sudah mulai dijual hingga ke luar negeri seperti Malaysia, Singapura dan Turki.
"Produk UMKM yang diekspor berupa pakaian sampai makanan atau cemilan," demikian Ansar.
Baca juga:
Kompolnas sarankan lakukan "bedol desa" di Satresnarkoba Polresta Barelang
Kepri salurkan bantuan pengembangan usaha bagi 1.965 UMKM
Ditlantas Polda Kepri meraih predikat terbaik PNBP semester satu 2024
Komentar