Tanjungpinang (ANTARA) - Kepala Dinas Kesehatan Kota Tanjungpinang, Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) Rustam mengatakan angka penderita stunting di daerah setempat masih jadi yang terendah dari tujuh kabupaten/kota setempat.
“Kita posisinya 15,2 persen atau terendah di Kepri berdasarkan data dari peta angka stunting tahun 2023,” kata Rustam di Tanjungpinang, Selasa.
Rustam menyebut perkembangan stunting di Tanjungpinang terus menunjukkan perubahan dari waktu ke waktu. Hingga saat ini tercatat ada 260 balita stunting di Kota Gurindam itu, atau turun dari sebelumnya yang sebanyak 324 kasus.
Jumlah penderita stunting itu diperoleh dari total 11.197 balita yang diukur dan ditimbang pada Agustus 2024.
"Kasus stunting per kelurahan tertinggi di Tanjungpinang tersebar di Kelurahan Tanjung Unggat sebanyak 45 balita atau 7,4 persen, Kelurahan Kampung Bugis 32 balita atau 6,5 persen, dan Kelurahan Pinang Kencana 80 balita atau 4,5 persen," ungkap Rustam.
Dia menyampaikan bahwa target pemerintah pusat adalah menurunkan angka stunting di bawah 14 persen, dengan menggunakan hasil survei status gizi Indonesia atau survei kesehatan Indonesia sebagai acuan.
Menurutnya data stunting di Tanjungpinang bersumber dari penimbangan bayi dan anak yang dilakukan di posyandu, namun seringkali terjadi underreporting atau kurangnya pelaporan, karena tidak semua bayi dan balita yang ada di masyarakat datang ke posyandu, sehingga mungkin saja masih ada anak yang tidak terdata.
“Karena itu, perlu selalu diverifikasi dan divalidasi kembali,” ujar Rustam.
Ia turut mengimbau masyarakat agar membawa anaknya ke posyandu secara rutin guna memantau perkembangan gizi dan kesehatan anak secara berkala.
Kegiatan ini sangat penting untuk memastikan bahwa anak mendapatkan asupan gizi yang cukup dan terjaga kesehatannya.
Di posyandu, lanjutnya, para orangtua dapat melakukan penimbangan dan pengukuran tinggi badan, serta mendapatkan penyuluhan tentang pola makan sehat dan kebiasaan hidup bersih.
“Dengan membawa anak ke posyandu, orangtua juga dapat berkonsultasi langsung dengan petugas kesehatan mengenai kebutuhan gizi anak dan langkah-langkah pencegahan stunting,” demikian Rustam.
Berita Terkait
Guru Tanjungpinang apresiasi kenaikan gaji yang diumumkan Presiden
Minggu, 1 Desember 2024 8:22 Wib
BPBD Tanjungpinang siagakan TRC guna antisipasi bencana di musim hujan
Minggu, 1 Desember 2024 7:55 Wib
Diskominfo Tanjungpinang pastikan kesiapan jaringan seleksi PPPK dan CPNS
Sabtu, 30 November 2024 17:23 Wib
Dinkes Tanjungpinang ajak warga dukung target akhiri HIV/AIDS tahun 2030
Sabtu, 30 November 2024 16:55 Wib
Jumlah pasien RSUD Kota Tanjungpinang meningkat beberapa tahun terakhir
Sabtu, 30 November 2024 7:29 Wib
Lanud RHF Tanjungpinang uji coba Makan Bergizi Gratis di TK
Jumat, 29 November 2024 10:09 Wib
Pemkot Batam tingkatkan sumber daya untuk intervensi stunting
Jumat, 29 November 2024 8:05 Wib
Bawaslu Tanjungpinang rekomendasikan satu TPS lakukan pemungutan suara ulang
Jumat, 29 November 2024 7:29 Wib
Komentar