Natuna (ANTARA) - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kepulauan Riau mengimbau para pemudik untuk selalu waspada terhadap potensi cuaca buruk.
Kepala UPT Penyelenggara Pelabuhan Wilayah IV Kabupaten Natuna-Anambas Muhammad Fadlal dikonfirmasi dari Natuna, Sabtu, mengatakan KMP Bahtera Nusantara 01 atau roro dengan rute Ranai, Midai, Matak, dan Tanjung Uban yang sebelumnya sempat tertunda keberangkatan ke Midai akibat cuaca buruk, telah kembali beroperasi pada Jumat (21/3) pagi.
Namun, pada Jumat (21/3) siang, kapal tidak dapat bersandar di Pelabuhan Midai karena gelombang tinggi dan angin kencang. Para penumpang terpaksa diturunkan di tengah laut dan dijemput menggunakan pompong.
Proses pemindahan penumpang dari roro ke pompong berjalan lancar berkat kerja sama pihak kapal, Dinas Perhubungan (Kabupaten Natuna dan Provinsi Kepri), syahbandar wilayah kerja Midai dan masyarakat, tetapi memerlukan waktu cukup lama.
"Kami mengingatkan seluruh pengguna jasa transportasi laut untuk selalu waspada terhadap perubahan cuaca yang bisa terjadi sewaktu-waktu," ucap dia.
Baca juga: DPR RI sebut potensi cadangan minyak 400 juta barel di Blok Natuna Barat
Ia menjelaskan setelah berangkat dari Midai pada Jumat (21/3) sore, roro melanjutkan perjalanan ke Matak (Kabupaten Kepulauan Anambas) dan tiba dengan selamat pada Sabtu dini hari. Selanjutnya, kapal bertolak ke Tanjung Uban pada pukul 06.00 WIB dan diperkirakan tiba pada Sabtu malam.
"Kami menyarankan para pemudik untuk selalu mengecek pembaruan informasi cuaca dan jadwal keberangkatan resmi dari ASDP (PT ASDP Indonesia Ferry ) maupun pihak terkait lainnya. Jangan memaksakan perjalanan jika kondisi tidak memungkinkan," ujar dia.
Ia berharap, perjalanan menuju Tanjung Uban berjalan lancar dan aman hingga sampai tujuan, agar pemudik bisa bertemu dengan keluarga dan merayakan Idul Fitri 1446 Hijriah.
Pada kesempatan yang sama, ia juga mengimbau seluruh operator untuk memastikan kesiapan armada dari berbagai aspek.
"Baik dari aspek teknis maupun kelengkapan keselamatan penumpang. Jangan sampai ada yang mengabaikan faktor keselamatan," ucap dia.
Baca juga: DPR RI Komisi XII dorong kebutuhan gas di Batam dipasok penuh dari Natuna Barat
Komentar