Batam (ANTARA) - Pemerintah Kota Batam, Kepulauan Riau (Kepri) menganggarkan dana untuk premi BPJS Ketenagakerjaan tahun 2025 bagi 2.650 petani sebagai bentuk kepedulian terhadap petani di daerah itu.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kota Batam Mardanis mengatakan terdapat 438 peserta baru dan sisanya merupakan peserta lanjutan.
“Tahun lalu kami anggarkan untuk 2.237 petani, namun kami evaluasi dan perbarui datanya, jadi untuk tahun ini meningkat menjadi 2.650,” katanya saat dihubungi di Batam, Rabu.
Baca juga: Gubernur Ansar paparkan capaian kinerja 100 hari
Ia berharap program ini akan terus dianggarkan setiap tahun dan mencakup petani di seluruh kecamatan di Batam.
DKPP Batam menggelar kegiatan sosialisasi sekaligus penyerahan kartu peserta dan santunan BPJS Ketenagakerjaan di Plaza Top 100 Tembesi, Batam.
Dalam kegiatan tersebut, BPJS Ketenagakerjaan juga menyerahkan santunan kepada tiga ahli waris petani yang meninggal dunia. Masing-masing ahli waris menerima santunan sebesar Rp42 juta.
Ia menyampaikan aturan baru bahwa peserta yang belum mencapai masa kepesertaan tiga bulan tetap berhak atas santunan biaya pemakaman sebesar Rp10 juta.
Wali Kota Batam Amsakar Achmad yang hadir dalam acara tersebut menegaskan pentingnya perlindungan sosial bagi petani. "Dengan adanya BPJS Ketenagakerjaan ini, petani bisa bekerja keras tanpa rasa cemas," ujarnya.
Baca juga: 6.807 hewan akan dikurbankan di Batam pada Idul Adha
Premi yang dibayarkan oleh Pemkot Batam untuk tiap petani sebesar Rp16.800 per bulan terdiri atas Rp10.000 untuk jaminan kecelakaan kerja dan Rp6.800 untuk jaminan kematian.
Kepala Kantor Wilayah BPJS Ketenagakerjaan Sumatera Barat, Riau, dan Kepulauan Riau Hengky Rhosidien mengapresiasi komitmen Pemkot Batam yang peduli dan perhatian terhadap masyarakatnya.
Baca juga:
Pemkab Natuna minta warga lapor apabila belum terdaftar JKN
Tim SAR Natuna temukan jasad warga yang tenggelam di kedalaman 15 meter
Komentar