Natuna (ANTARA) - Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Natuna, Provinsi Kepulauan Riau, mengevaluasi pelaksanaan Sistem Penerimaan Murid Baru (SPMB) di SMP Negeri 1 Bunguran Timur, sebagai bagian dari komitmen meningkatkan mutu layanan pendidikan.
Sekretaris Disdikbud Natuna Nasria di Natuna, Rabu, mengatakan pihaknya bersama tim SPMB SMPN 1 Bunguran Timur menggelar rapat evaluasi pada Selasa (15/7) malam di sekolah tersebut.
Evaluasi dilakukan untuk menelusuri kemungkinan adanya calon siswa yang diterima tidak sesuai dengan ketentuan.
Baca juga: BPJS Ketenagakerjaan Batam sediakan layanan klaim secara daring dan luring
Menurut Nasria, sistem SPMB daring diterapkan sepenuhnya di SMP Negeri di Kecamatan Bunguran Timur karena letak sekolah-sekolah yang saling berdekatan. Dalam prosesnya ditemukan beberapa kendala teknis yang menjadi pembahasan utama dalam evaluasi tersebut.
"Dari hasil verifikasi, ditemukan satu pendaftar dari luar wilayah yang ternyata diterima melalui jalur domisili. Hal ini diduga akibat kesalahan sistem karena banyaknya pendaftar yang mengakses aplikasi secara bersamaan," ucap dia.
Karena tidak berdomisili sesuai ketentuan lanjut dia, penerimaan terhadap siswa dibatalkan. Posisinya kemudian digantikan oleh calon siswa lain yang memenuhi syarat dan tinggal dekat dengan sekolah.
"Kesepakatan dalam rapat memutuskan siswa dikembalikan ke sekolah yang sesuai dengan domisilinya," ucap dia.
Baca juga: BPJS Ketenagakerjaan Batam bayarkan JHT Rp325 miliar sepanjang 2025
Menurut dia, dalam SPMB Disdikbud telah menetapkan kuota siswa dan membagi Kecamatan Bunguran Timur ke dalam beberapa zona, guna mendorong pemerataan siswa pada setiap sekolah.
Selain itu, dalam SPMB daring, setiap pendaftar diberikan dua pilihan sekolah berdasarkan domisili.
Ia menyebut, di Kecamatan Bunguran Timur terdapat tiga SMP Negeri, meliputi SMP 1, 2 dan 3, serta beberapa sekolah sederajat lainnya.
Jika mengacu pada ketersediaan SMP sederajat, semua lulusan siswa sekolah dasar sederajat bisa melanjutkan pendidikan di wilayah itu.
"Tujuannya, jika tidak diterima di pilihan pertama, maka siswa secara otomatis masuk ke sekolah pilihan kedua," ujar dia.
Baca juga:
Peringatan Harganas tingkat Provinsi Kepri momentum perkuat peran keluarga
Puskeswan Batam layani pengurusan surat kesehatan hewan untuk keluar daerah

Komentar