Batam (Antara Kepri) - Rencana pembangunan beberapa jembatan yang menghubungkan Pulau Karimun dengan Malaysia dipercaya dapat memperkuat perekonomian Kawasan Perdagangan Bebas dan Pelabuhan Bebas (FTZ) Karimun.
"Kalau itu jadi, tentunya akan memperkuat FTZ, mempermudah konektivitas," kata Sekretaris Dewan Kawasan Perdagangan Bebas dan Pelabuhan Bebas Batam, Bintan dan Karimun Jon Arizal di Batam pekan lalu.
Ia mengatakan jembatan yang masih dalam wacana itu akan mempermudah akses dari dan ke FTZ Karimun. Selain itu, jembatan akan meningkatkan perekonomian masyarakat karena arus barang akan lebih lancar.
Gubernur Kepulauan Riau Muhammad Sani yang juga Ketua Dewan KPBPB meminta Pemerintah Kabupaten Karimun tidak sembarangan membangun jembatan yang menghubungkan pulau-pulau di daerah itu.
"Jangan asal bangun jembatan, harus ada prioritas," kata Gubernur.
Gubernur enggan mengomentari lebih lanjut rencana mega proyek Karimun itu.
"Tanya Bupati saja," kata dia.
Gubernur memastikan Pemprov Kepri belum akan terlibat rencana pembangunan jembatan sepanjang 41,45 kilometer.
Desain teknis terperinci atau "detail engineering design" Jembatan Sumatera Semenanjung Melayu yang menghubungkan sejumlah pulau dari Kabupaten Pelalawan, Riau, Karimun Kepulauan Riau, hingga Kukup, Johor, Malaysia, diharapkan rampung pada 2014.
Gagasan Jembatan Sumatra Semenanjung Melayu mencuat setelah perjanjian kerja sama antara Pemkab Karimun dan Pelalawan pada akhir Januari 2013 di Pangkalan Kerinci.
Jembatan yang dibangun direncanakan berjumlah sembilan, pertama, jembatan yang menghubungkan Kecamatan Kuala Kampar, Pelalawan (Sumatra) dengan Pulau Mendol Penyalai dengan panjang 2,7 kilometer dan lebar 12,5 meter. Biayanya diperkirakan Rp810 miliar.Kedua, jembatan dari Pulau Mendol ke (Pulau Kundur-Karimun) dengan panjang 13 km dan perkiraan biaya Rp3,9 triliun.
Lalu ketiga, jembatan dari Sawang ke Kecamatan Belat (Pulau Belat-Karimun) dengan panjang 400 meter dan biaya Rp120 miliar. Keempat, jembatan menghubungkan Pulau Belat dengan Pulau Gunung Papan sepanjang 250 meter dan perkiraan biaya Rp75 miliar.
Kelima, Jembatan dari Pulau Gunung Papan ke Pulau Lumut sepanjang 500 meter dan perkiraan biaya Rp31,25 miliar. Keenam, Pulau Lumut ke Pulau Parit dengan panjang 200 meter dan biaya diperkirakan Rp25 miliar.
Kemudian Ketujuh, Pulau Parit-Pulau Karimun Besar dengan panjang 3,1 km dan biaya Rp930 miliar. Kedelapan, Pulau Karimun Besar-Pulau Karimun Anak sepanjang 880 meter dan terakhir, jembatan dari Pulau Karimun Anak ke Kukup, Johor, Malaysia dengan panjang 20 kilometer dan perkiraan biaya Rp12 triliun.
Total panjang jembatan keseluruhannya 41,45 kilometer dan rencana biaya sekitar Rp58 triliun. (Antara)
Editor: Rusdianto
Komentar