ConocoPhillips Matak Kembali Normal

id Conoco,Phillips,Matak,Normal,anambas,unjuk,rasa

Perusahaan sudah beroperasi, yang terpenting adalah kembali menjalin hubungan baik dengan masyarakat sekitar. Kami tidak ingin menyampaikan kerugian atas aksi tersebut, yang lebih penting agar hal tersebut tidak terulang
Batam (Antara Kepri) - Manajemen ConocoPhillips di Matak Anambas, Provinsi Kepri menyatakan operasional perusahaan tersebut kembali normal pascaaksi unjukrasa massa menuntut 17 orang dipekerjakan kembali hingga berujung pemblokiran bandara pada Kamis (7/5).

"Mulai Jumat (8/5) sudah kembali beroperasi dan kini sudah normal seperti semula. Situasi sudah aman dan kondusif," kata Vice President Development dan Relation ConocoPhillips Indonesia, Joang Laksanto di Batam, Rabu.

Ia mengatakan, perusahaan saat ini dalam tahap kembali melakukan pendekatan pada masyarakat agar hubungan baik sebelumnya kembali terjalin.

"Perusahaan sudah beroperasi, yang terpenting adalah kembali menjalin hubungan baik dengan masyarakat sekitar. Kami tidak ingin menyampaikan kerugian atas aksi tersebut, yang lebih penting agar hal tersebut tidak terulang," kata dia.

ConocoPhillips Matak Base memiliki 317 tenaga kerja lokal (Anambas dan Kepri), 60 karyawan dari Jakarta, dan 200 karyawan di luar 377 orang yang selalu dirotasi.

Pihak manajemen perusahaan asal Amerika tersebut juga membantah bahwa memberhentikan 17 orang pekerja kontrak warga setempat hingga menyulut aksi massa tersebut.

"Mereka adalah pekerja sub kontraktor mitra ConocoPhillips, PT Supraco yang kontraknya sudah habis. Karena rata-rata usianya sudah mendekati pensiun, maka tidak lagi diperpanjang kontraknya," kata Joang.

Ia juga menampik jika pemberhentian mereka diikuti dengan rekrutmen pekerja dari Jakarta sehingga dianggap tidak memperhitungkan tenaga kerja setempat.

"Saat ini sekitar 84 persen dari karyawan merupakan warga setempat termasuk Kepri. Jadi sebenarnya perusahaan ini juga mengutamakan tenaga lokal," kata dia.

Namun demikian, kata dia, manajemen ConocoPhillips menawarkan opsi lain untuk pemberdayaan bagi mereka yang sudah tidak diperpanjang kontraknya.

"Jika mereka memiliki keinginan untuk alih profesi dan berwirausaha, kami siap membantu permodalannya. Kami juga melakukan pendampingan agar usahanya berjalan. Mereka sudah menerima tawaran dari kami," kata dia.

Pascakejadian tersebut, pihak perusahaan juga berjanji tidak akan memutus bantuan dana CSR pada masyarakat dalam berbagai bentuk termasuk beasiswa bagi anak-anak setempat yang berprestasi.

"Seluruh program CSR kami tetap akan kami laksanakan seperti sebelumnya. Termasuk beasiswa anak-anak Anambas hingga perguruan tinggi," kata Joang.

Vice President Management Representative ConocoPhillips Indonesia, Elan Biantoro (SKK Migas) mengatakan alasan tidak dipekerjakannya kembali karena ConocoPhillips juga tengah mengalami masa sulit akibat penurunan harga minyak saat ini.

"Saat ini sedang dilakukan penghematan biaya. Tidak hanya pada pengurangan tenaga kerja saja. Sejumlah proyek ada yang dijadwal ulang dan dibatalkan. Imbasnya pekerja ada yang dikurangi," kata dia.

Ia mengatakan ada empat orang yang tengah dikoordinasikan untuk dipekerjakan ke perusahaan lain.

Pada Rabu siang, sejumlah perwakilan manajemen ConocoPhillips juga menemui Kapolda Kepri, Brigjen Pol Arman Depari untuk menyampaikan terima kasih atas bantuan pengamanan saat aksi unjukrasa. (Antara)

Editor: Rusdianto

Komentar

Komentar menjadi tanggung jawab anda sesuai UU ITE