Dispar Bintan: limbah minyak ancam sektor pariwisata

id limbah minyak bintan,sektor pariwisata

Dispar Bintan: limbah minyak ancam sektor pariwisata

Ilustrasi: limbah minyak di salah satu pantai di Batam (Aantaranews Kepri)

Limbah sudah memasuki perairan di dalam kawasan wisata. Ini sangat mengganggu sektor pariwisata

Tanjungpinang (Antaranews Kepri) - Dinas Pariwisata (Dispar) Kabupaten Bintan, Kepulauan Riau, menyatakan limbah minyak hitam yang mencemari wilayah perairan setempat mengancam keberlangsungan sektor pariwisata.

Kepala Dinas Pariwisata Bintan, Luki Zaiman Prawira, di Tanjungpinang, Senin, mengatakan limbah berupa minyak menyerupai oli itu kerap mengotori perairan Bintan sejak beberapa tahun lalu.

Baca juga: TNI AL awasi limbah minyak Bintan

"Limbah sudah memasuki perairan di dalam kawasan wisata. Ini sangat mengganggu sektor pariwisata," kata Luki.

Ia mengatakan pariwisata merupakan sektor unggulan Bintan. Limbah minyak tidak hanya mengotori perairan Bintan, melainkan juga mengancam nelayan dan mematikan ekosistem laut.

"Ini sudah seperti musim, setiap tahun pasti ada kejadian seperti ini. Kami sangat kecewa," ujarnya.

Luki mengemukakan, masalah pencemaran limbah hitam tidak dapat diselesaikan Pemkab Bintan karena diduga bukan berasal dari kapal lokal.

Ia juga menduga limbah tersebut bukan berasal dari perairan Bintan, melainkan terbawa arus dari wilayah lain.

"Tidak ada kapal lokal yang dapat memproduksi limbah minyak hitam sebanyak itu. Kalau pembuangan limbah di perairan Bintan, kemungkinan tidak sulit ditangkap aparat penegak hukum," ucapnya.

Seharusnya, kata dia, Pemprov Kepri yang mengambil tindakan, sesuai dengan wewenang yang dimilikinya berdasarkan UU Nomor 23/2014 tentang Pemda.

Pemerintah pusat juga seharusnya turun tangan, karena limbah diduga dibuang di perairan perbatasan oleh kapal asing.

"Kepri bertetangga dengan Singapura dan Malaysia. Apakah kapal asing yang melakukan tindakan tidak pantas itu atau tidak, pasti dapat terjawab jika ditangani secara serius," katanya.

Tahun 2016-2017 isu pencemaran limbah hitam di Bintan dan Batam hangat dibahas pemerintah daerah dan pusat. Namun sampai sekarang belum menemukan jalan keluar. Baca juga: Asman Abnur akan bantu penyelesaian limbah minyak

Editor: Rusdianto

Komentar

Komentar menjadi tanggung jawab anda sesuai UU ITE