Djakarta Lloyd jajaki kontrak angkut minyak Pertamina

Batam (Antaranews Kepri) - PT Djakarta Lloyd (Persero) sedang menjajaki kontrak pengangkutan minyak dengan PT Pertamina (Persero) dengan jangka waktu maksimal 10 tahun.

Direktur Utama PT Djakarta Lloyd (Persero) Suyoto di Batam, Kepulauan Riau, Rabu, mengatakan sebagai persiapan kerja sama dengan Pertamina, pihaknya sudah menandatangani kontrak pembangunan kapal tanker dengan PT Dok Perkapalan Surabaya (Persero) sejak Oktober 2017 lalu.

Nilai kontrak pembangunan kapal tanker berukuran 6.500 DWT tersebut mencapai Rp170 milliar.

Ia berharap, kontrak kerja sama pengangkutan BBM dengan Pertamina bisa meningkatkan pendapatan perseroan, yang sempat melemah.

Kerja sama dengan Pertamina untuk pengangkutan minyak itu merupakan bentuk perluasan segmen jasa angkutan, setelah sebelumnya sukses mengantarkan batu bara untuk PT PLN Persero.

Djakarta Lloyd sudah menyiapkan satu kapal, MV Dharma Lautan Intan, untuk mengangkut batu bara milik PT PLN Persero, menambah armada perseroan dalam menggarap kontrak pengangkutan batu bara.

Djakarta Lloyd dan PT PLN melakukan kontrak kerja pengangkutan 3,7 ton batu bara. Volume tersebut naik tiga kali lipat dibandingkan dengan kontrak yang diperoleh pada 2017.

MV Dharma Lautan Intan memiliki bobot sebesar 50.000 DWT - 60.000 DWT atau masuk dalam kelas supramax.

Suyoto menyatakan kapal tersebut dibeli seharga 12 juta dolar AS, atau sekitar Rp164 miliar lewat proses lelang.

"Dana pembelian kapal bersumber dari kas internal dan pinjaman perbankan," kata dia.

Sementara itu, Kementerian BUMN menyambut baik langkah perusahaan pelayaran milik negara PT Djakarta Lloyd (Persero), yang melakukan pengadaan kapal curah.

"Ini adalah momen yang baik, sebagai bagian sinergi BUMN, antara Djakarta Lloyd dan PLN," kata Menteri BUMN Rini M Soemarno.

Rini berharap kapal MV Dharma Lautan Intan bisa memenuhi kebutuhan jasa pengangkutan batubara PT PLN yang meningkat tahun ini.

Baca juga: Djakarta Lloyd siapkan kapal angkut batu bara