Tanjungpinang (Antaranews Kepri) - Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Perwakilan Provinsi Kepri baru saja meluncurkan aplikasi yang diberi nama Si Puspa Gatra.
Aplikasi ini diluncurkan bersamaan dengan kegiatan Review Program Kependudukan Keluarga Berencana dan Pembangunan Keluarga Provinsi Kepri Tahun 2018, yang dihadiri langsung oleh Plt. Kepala BKKBN Provinsi Kepri Syaifudin dan Sekdaprov Kepri TS Arif Fadillah, di Hotel CK, Kota Tanjungpinang, Selasa (28/8) sore.
"Aplikasi Si Puspa Gatra ini terinsiprasi dari kondisi demografi Kepulauan Riau yang terdiri sekitar 2400 pulau. Sehingga, harus ada aplikasi yang mampu menjangkau saudara-saudara kita di sana, untuk memperoleh berbagai informasi seputar progran BKKBN di Kepri," ujar Syaifudin.
Ia menjelaskan, aplikasi berbasis "online" ini tersebut diperuntukan bagi masyarakat yang ingin menyampaikan ragam keluhan, tidak hanya persoalan Keluarga Berencana (KB). Tapi juga menyangkut masalah Psikologis, Kesehatan Reproduksi, termasuk P4 (pra nikah).
"Semua keluhan itu bisa disampaikan secara online melalui aplikasi Si Puspa Gatra 1×24 Jam. Semuanya akan dijawab langsung oleh tenaga ahli masing-masing, seperti masalah psikolog akan dijawab pula oleh ahli psikolog," imbuhnya.
Lanjut Syaifudin, BKKBN Kepri akan terus berinovasi memberikan yang terbaik, demi tercapainya masyarakat Kepri yang madani atau beradab dalam membangun, menjalani dan memaknai kehidupannya.
"Masyarakat bisa mengunduh aplikasi ini melalui playstore. Saat ini kita juga tengah melakukan sosialisasi untuk Kabupaten/Kota di Kepulauan Riau," tambahnya.
Sementara itu, Sekdaprov Kepri TS Arif Fadillah menyambut baik peluncuran aplikasi Si Puspa Gatra. Dia berharap aplikasi ini dapat mendorong terwujudnya informasi yang merata bagi seluruh lapisan masyarakat tanpa terkecuali.
"Kita berharap melalui aplikasi yang digagas BKKBN Kepri ini, seluruh program pemerintah pusat terlebih perihal program Keluarga Berencana maupun Pembangunan Keluarga, dapat tersebar secara adil dan merata bagi masyarakat di Provinsi Kepulauan Riau," kata Arif.
Komentar