Wawako Batam resmikan Taman Tuah Melayu

id ruang terbuka hijau,taman tuah melayu,wakil wali kota,batam,amsakar achmad

Wawako Batam resmikan Taman Tuah Melayu

Wakil Wali Kota Batam, Amsakar Achmad. (ANTARA News Kepri/Pradanna Putra)

Batam (ANTARANews Kepri) - Wakil Wali Kota Batam Kepulauan Riau, Amsakar Achmad meresmikan Taman Tuah Melayu, ruang publik terbuka hijau ramah anak yang berlokasi di tengah kota, Kamis.

Taman yang kental dengan arsitektur bernuansa Melayu itu diharapkan bisa menjadi ikon baru kota, sekaligus wahana bersantai dan berwisata warga kota, juga pelancong dalam dan luar negeri.

Pada bagian depan, berdiri patung menyerupai layar terkembang berwarna perak, yang merepresentasikan Batam sebagai kota kepulauan, dengan berbagai budaya maritim, termasuk perahu layar.

Layar terkembang itu juga menggambarkan Kota Batam sebagai sebuah daerah yang terus bertumbuh, terutama dalam bidang perekonomian. Bila dilihat selintas, layar terkembang itu tidak berada di perahu. Badan kapal baru nampak bila dilihat dari jauh. Perancang sengaja merancang bangku taman di sekitar latar dengan bentuk perahu yang kokoh.

Ruang terbuka hijau Taman Tuah Melayu dibangun oleh PT Perusahaan Gas Negara, yang disalurkan melalui dana tanggung jawab sosial. Wakil Wali Kota Batam Amsakar Achmad mengapresiasi pembangunan taman yang dikerjakan bersama swasta.

Ia mengatakan pembangunan Taman Tuah Melayu sejalan dengan program pemerintah Kota Batam, untuk mengintegrasikan pembangunan infrastruktur.

"Kami sungguh berbahagia dan bangga atas `support` PGN dan mudah-mudahan Taman Tuah Melayu ini bisa menjadi model bagi kawan-kawan badan usaha yang lain karena kami memprioritaskan pembangunan infrastruktur," kata dia.

Direktur SDM dan Umum PGN Desima Equalita Siahaan mengungkapkan, pembangunan taman merupakan perwujudan pilar tanggungjawab sosial, juga upaya mendukung perkembangan Kota Batam.

PGN sengaja membangun taman kota yang kental dengan budaya Melayu, yang diharapkan dapat mempercantik kota, serta sebagai wahana edukasi masyarakat.

"PGN mencoba untuk menggandengkan nuansa budaya Melayu tersebut dengan konsep Smart City di Kota Batam yang modern dan milenial," kata Desima.

Desima mengatakan keberadaan taman seluas 1.182 m2 juga diharapkan dapat mewujudkan visi misi Pemkot Batam yang ingin memperbanyak ruang publik terbuka hijau ramah anak.

Taman itu juga dilengkapi sejumlah tempat berteduh yang yang difasilitasi pengisian daya ponsel maupun laptop.

Ia berharap, taman itu dapat menjadi objek fotografi sehingga menjadi viral di media digital yang menjadi daya tarik wisata dan masyarakat," kata dia.

"Tentunya kelancaran pembangunan Taman ini tidak terlepas dari dukungan dari Pemerintah Kota Batam," kata Desima.

Komentar

Komentar menjadi tanggung jawab anda sesuai UU ITE