BKKBN: Pernikahan usia dini di Kepri cukup tinggi
Batam (Antaranews Kepri) - Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) mencatat jumlah remaja yang menikah di usia dini di Provinsi Kepulauan Riau masih cukup tinggi dibandingkan daerah lainnya.
Kepala BKKBN Kepri Medi Heryanto, di Batam, Senin, mengatakan rata-rata remaja di Provinsi Kepri menikah pada usia 20 tahun.
"Idealnya itu 21 tahun dan di Kepri angka pernikahan di usia dini masih cukup tinggi," katanya.
Menurutnya hal tersebut menjadi perhatian pihaknya agar pada 2019 jumlahnya bisa diturunkan dengan mengandeng para generasi muda yang aktif di organisasi pramuka, forum Genre BKKBN dan forum informasi remaja Kota Batam.
"Kita melakukan komunikasi aktif dengan para remaja dan dengan peran mereka akses informasi ke para remaja lain bisa lebih luas, sehingga pernikahan dini bisa kita turunkan," ujarnya.
Menurutnya beberapa faktor penyebab pernikahan dini yaitu budaya, pendidikan dan ekonomi.
Kata dia faktor budaya tidak begitu berpengaruh terhadap penikahan dini.
"Faktor utama penikahan dini di Kota Batam adalah pendidikan dan rata-rata pendidikannya masih di bawah tingkatan SLTA," jelasnya.
Sementara itu Sekretaris Utama BKKBN, Pusat, Nofrizal mengatakan pertumbuha jumlah remaja di Provinsi Kepri jauh lebih tinggi dibandingkan tingkat nasional.
Kata dia, Kota Batam merupakan daerah yang bergerak maju dalam bidang industri dan pariwisata.
Hal itu menjadi salah satu indikator jumlah pertumbuhan remaja di wilayah tersebut meningkat.
"Karena itu kita betul-betul membekali daya tahan mereka secara bertahap dan menyongsong global kopetitif indeks yang mau tidak mau harus kita hadapi," katanya.
Menurutnya dialog interaktif remaja yang dilaksanakan BKKBN di Provinsi Kepri, merupakan kegiatan yang sangat produktif karena melibatkan lintas remaja.
"Di kegiatan ini ada anak-anak pramuka, forum genre dan ada forum informasi remaja Kota Batam dan ini kita desain untuk para remaja dalam memberikan pembekalan terutama yang berkaiatan dengan peran remaja dalam bonus demografi," ujarnya.
Kata dia BKKBN memiliki tugas utama yaitu untuk menghindarkan remaja dari segala bentuk penyakit kesehatan reproduksi remaja.
Agar terhindar dari penyakit tersebut remaja dianjurkan untuk tidak menikah dalam usia anak atau menikah dini.
Kemudian tidak mempermain-mainkan alat reproduksinya dan menjauhkan remaja dari narkotika dan zat-zat berbahaya lainnya.
"Tiga indikator ini sangat berpengaruh terhadap kesehatan alat reproduksi dan jika terjadi penyakit akan menganggu bonus demografi kita," ujarnya.
BKKBN kata dia, juga dituntut untuk memberikan keterampilan kepada para remaja.(Antara)
Kepala BKKBN Kepri Medi Heryanto, di Batam, Senin, mengatakan rata-rata remaja di Provinsi Kepri menikah pada usia 20 tahun.
"Idealnya itu 21 tahun dan di Kepri angka pernikahan di usia dini masih cukup tinggi," katanya.
Menurutnya hal tersebut menjadi perhatian pihaknya agar pada 2019 jumlahnya bisa diturunkan dengan mengandeng para generasi muda yang aktif di organisasi pramuka, forum Genre BKKBN dan forum informasi remaja Kota Batam.
"Kita melakukan komunikasi aktif dengan para remaja dan dengan peran mereka akses informasi ke para remaja lain bisa lebih luas, sehingga pernikahan dini bisa kita turunkan," ujarnya.
Menurutnya beberapa faktor penyebab pernikahan dini yaitu budaya, pendidikan dan ekonomi.
Kata dia faktor budaya tidak begitu berpengaruh terhadap penikahan dini.
"Faktor utama penikahan dini di Kota Batam adalah pendidikan dan rata-rata pendidikannya masih di bawah tingkatan SLTA," jelasnya.
Sementara itu Sekretaris Utama BKKBN, Pusat, Nofrizal mengatakan pertumbuha jumlah remaja di Provinsi Kepri jauh lebih tinggi dibandingkan tingkat nasional.
Kata dia, Kota Batam merupakan daerah yang bergerak maju dalam bidang industri dan pariwisata.
Hal itu menjadi salah satu indikator jumlah pertumbuhan remaja di wilayah tersebut meningkat.
"Karena itu kita betul-betul membekali daya tahan mereka secara bertahap dan menyongsong global kopetitif indeks yang mau tidak mau harus kita hadapi," katanya.
Menurutnya dialog interaktif remaja yang dilaksanakan BKKBN di Provinsi Kepri, merupakan kegiatan yang sangat produktif karena melibatkan lintas remaja.
"Di kegiatan ini ada anak-anak pramuka, forum genre dan ada forum informasi remaja Kota Batam dan ini kita desain untuk para remaja dalam memberikan pembekalan terutama yang berkaiatan dengan peran remaja dalam bonus demografi," ujarnya.
Kata dia BKKBN memiliki tugas utama yaitu untuk menghindarkan remaja dari segala bentuk penyakit kesehatan reproduksi remaja.
Agar terhindar dari penyakit tersebut remaja dianjurkan untuk tidak menikah dalam usia anak atau menikah dini.
Kemudian tidak mempermain-mainkan alat reproduksinya dan menjauhkan remaja dari narkotika dan zat-zat berbahaya lainnya.
"Tiga indikator ini sangat berpengaruh terhadap kesehatan alat reproduksi dan jika terjadi penyakit akan menganggu bonus demografi kita," ujarnya.
BKKBN kata dia, juga dituntut untuk memberikan keterampilan kepada para remaja.(Antara)
Komentar