TPID Kepri: waspadai risiko inflasi akibat cuaca

Batam (ANTARANews Kepri) - Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Provinsi Kepulauan Riau meminta seluruh pihak terkait untuk mewaspadai risiko inflasi yang disebabkan oleh cuaca.

"Perlu waspadai beberapa risiko pendorong inflasi di Kepri antara lain angin musim utara yang masih berlangsung menyebabkan gelombang tinggi yang dapat mengakibatkan terhambatnya jalur distribusi dari dan ke wilayah Kepri," kata Wakil Ketua TPID Kepri, Gusti Raizal Eka Putra di Batam, Minggu.

Cuaca buruk dikhawatirkan dapat menghambat distribusi bahan makanan serta dapat memicu kelangkaan pasokan ikan laut karena terbatasnya aktivitas nelayan.

"Sehingga harga ikan laut meningkat dan mendorong inflasi pada kelompok bahan makanan," kata pria yang juga menjabat Kepala Perwakilan BI Kepri.

Curah hujan tinggi pada awal tahun juga dikhawatirkan mengganggu masa panen tanaman pangan, dan memicu inflasi pada kelompok bahan makanan.

Selain itu, TPID meminta seluruh pihak terkait mewaspadai potensi kenaikan harga beras seiring dengan masih berlangsungnya musim tanam namun belum memasuki musim panen yang dapat memicu kelangkaan pasokan beras.

Peningkatan permintaan tiket angkutan udara menjelang Hari Raya Imlek, rencana pemerintah untuk menaikan tarif batas bawah komoditas angkutan udara serta penerapan bagasi berbayar dapat memberikan tekanan kelompok transpor, komunikasi dan jasa keuangan terutama pada komoditas tarif angkutan udara, lanjut Gusti.

Kemudian potensi inflasi juga terjadi pada kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar akibat penyesuaian tarif dan upah pada awal tahun.

Dalam kesempatan itu, ia mengatakan TPID menetapkan target inflasi Kepri pada 2019 mengacu pada target inflasi nasional, yaitu sebesar 3,5 ? 1 persen (yoy).

Baca juga: Gubernur minta TPID susun peta jalan pengendalian inflasi

Baca juga: TPID Kepri lanjutkan kebijakan 4K tekan inflasi