SB Istiqomah Jaya angkut penumpang melebihi kapasitas

id Angkutan mudik

SB Istiqomah Jaya angkut penumpang melebihi kapasitas

Speed Boat (SB) Istiqomah Jaya mengangkut penumpang melebihi kapasitas muatan kapal, saat berlayar dari Tanjungbatu, Moro, Galang, dan Tanjungpinang (Kepri), Sabtu (8/6). Sejumlah penumpang tampak berdiri, karena tidak mendapat tempat duduk. (Foto. Istimewa)

Tanjungpinang (ANTARA) - Speed Boat (SB) Istiqomah Jaya mengangkut penumpang melebihi kapasitas muatan kapal, saat berlayar dari Tanjungbatu, Moro, Galang, dan Tanjungpinang Kepulauan Riau (Kepri), Sabtu.

Berdasarkan manifest muatan kapal, SB Istiqomah Jaya seharusnya membawa penumpang sebanyak 70 hingga 75 orang.

"Namun, kondisi di lapangan jumlah penumpang yang diangkut mencapai sekitar 80 sampai 95 orang," kata Yayan, salah seorang penumpang SB Istiqomah Jaya saat ditemui di Pelabuhan Sri Bintan Pura Tanjungpinang.

Menurut dia, akibat kelebihan kapasitas itu, banyak penumpang yang tidak mendapatkan tempat duduk. Sehingga terpaksa berdiri di dalam kapal selama dalam perjalanan yang memakan waktu sekitar tiga (3) jam tersebut.

Tidak hanya berdiri, ada juga sejumlah penumpang yang harus rela duduk di area mesin yang ada di bagian belakang kapal.

"Tidak hanya penumpang laki-laki. Penumpang wanita juga banyak yang tidak mendapatkan tempat duduk," tambahnya.

Penumpang lainnya, Marlina juga mengeluhkan kondisi serupa. Menurutnya, dari tahun ke tahun persoalan kelebihan kapasitas penumpang SB Istiqomah Jaya berulang kali terjadi.

Kendati begitu, lanjutnya belum ada evaluasi maupun pembenahan oleh pihak SB Istiqomah Jaya.

"Kelebihan kapasitas tidak hanya mengancam keselamatan penumpang. Tetapi juga menggangu kenyamanan penumpang selama dalam perjalanan," sebutnya.

Dia mengharapkan, ke depannya pihak SB Istiqomah Jaya maupun Pemerintah Provinsi Kepri serta instansi terkait, dapat menyediakan kapal yang lebih besar dan layak untuk memenuhi kebutuhan penumpang. Terutama saat mudik Idul Fitri seperti ini.

"Setiap mudik hari raya penumpang selalu membeludak. Seharusnya kondisi ini sudah diantisipasi jauh-jauh hari. Jangan maunya untung terus, tapi keselamatan dan kenyamanan penumpang diabaikan," tegas Marlina.

Komentar

Komentar menjadi tanggung jawab anda sesuai UU ITE