Bulog Tanjungpinang tak terdampak efisiensi anggaran

id Bulog tanjungpinang,kepri

Bulog Tanjungpinang tak terdampak efisiensi anggaran

Kepala Cabang Bulog Tanjungpinang Arief Alhadihaq. (ANTARA/Ogen)

Tanjungpinang, Kepri (ANTARA) - Perum Bulog Cabang Kota Tanjungpinang Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) memastikan tidak terdampak efisiensi anggaran sebagaimana Instruksi Presiden Nomor 1 Tahun 2025 tentang Efisiensi Anggaran.

"Sejauh ini tidak ada efisiensi anggaran, karena kami sudah punya rencana kerja dan anggaran perusahaan (RKAP) tahun 2025," kata Kepala Cabang Bulog Tanjungpinang Arief Alhadihaq di Tanjungpinang, Kamis.

Arief menyebutkan Bulog secara nasional saat ini mendapat penugasan dari pemerintah pusat untuk menyerap tiga juta ton beras dalam negeri hingga 30 April 2025.

Baca juga: Pemprov Kepri merumahkan ratusan tenaga honorer

Kebijakan ini bertujuan mewujudkan program swasembada pangan di Indonesia sekaligus meningkatkan kesejahteraan petani lokal.

Oleh karena itu, katanya, Kantor Cabang Bulog yang berada di beberapa sentra produksi padi terbesar di tanah air, seperti di Pulau Jawa hingga Pulau Sumatera tengah fokus menyerap gabah kering petani lokal pada saat panen raya, untuk selanjutnya diolah jadi cadangan beras pemerintah (CBP) yang dikelola Bulog.

"Sentra produksi beras di Pulau Sumatera itu, misalnya Lampung dan Sumatera Selatan. Kalau untuk Kepri, belum bisa jadi sentra padi karena luas tanaman padi masih kecil ditambah lagi geografisnya 96 persen ialah laut," ujar Arief.

Ia menyampaikan bahwa Kantor Cabang Bulog Tanjungpinang juga konsentrasi pada sektor pelayanan bisnis dengan memasarkan produk bahan pangan komersil, seperti beras premium, gula pasir, serta tepung terigu.

Meskipun komersil, sambungnya, produk pangan yang dijual itu masih berada di bawah harga pasaran dengan kualitas yang tidak kalah bagus dengan merek produk sejenis lainnya.

Baca juga: Pemprov Kepri pastikan efisiensi anggaran tidak ganggu pelayanan publik

Contohnya, beras premium Bulog seharga Rp65 ribu per lima kilogram, sementara beras premium merek lainnya bisa mencapai Rp72 per lima kilogram.

"Kami pun punya stok cadangan beras pemerintah (CBP) sebanyak 1.400 ton di gudang, tapi untuk sementara penyalurannya dihentikan dulu sesuai instruksi Badan Pangan Nasional (Bapanas) RI per 7 Februari 2025," ungkapnya.

Ia menambahkan stok CBP di Gudang Bulog Tanjungpinang cukup untuk memenuhi kebutuhan masyarakat selama tiga bulan, dengan daya serap per bulan sekitar 400 ton.

Selain itu, tersedia pula beras premium 20 ton, gula pasir 500 kilogram, dan tepung terigu 250 kilogram.

"Stok produk komersil Bulog akan ditambah lagi kalau habis," demikian Arief.

Baca juga:
Pemko Batam gelar pasar murah jelang Ramadhan

Polres sosialisasikan Rekrutmen anggota Polri 2025 ke pelajar Natuna

Komentar

Komentar menjadi tanggung jawab anda sesuai UU ITE