Limbah Singapura dan Malaysia Dominasi Penyelundupan di Kepri

id limbah, singapura, malaysia, bekas, kepulauan, riau, bea, cukai, karimun, penyelundupan

Karimun (ANTARA Nes) - Kantor Wilayah Khusus Ditjen Bea Cukai Kepulauan Riau menyatakan selama Januari-Oktober 2010, barang selundupan yang berhasil ditangkap dominan limbah berupa pakaian, perabot dan barang elektronik bekas dari Malaysia dan Singapura.

''Dari 31 kapal penyelundupan impor yang kami tangkap, 21 di antaranya mengangkut barang-barang bekas yang merupakan limbah buangan dari Malaysia dan Singapura,'' kata Kepala Seksi Penindakan dan Penegahan Kanwil Khusus Ditjen Bea Cukai Kepulauan Riau Andhi Pramono, di Tanjung Balai Karimun, Jumat.

Andhi Pramono memerinci, dari 21 kapal barang bekas tersebut, 18 di antaranya merupakan kapal pengangkut karung padat atau 'ballpress' berisikan pakaian bekas. Sisanya merupakan barang perabotan rumah tangga, elektronik dan lain-lain

"Umumnya, kapal yang tertangkap mengangkut 'ballpress' dalam jumlah besar bahkan mencapai 28.000 karung,'' katanya.

Dia menuturkan, kapal-kapal pengangkut pakaian bekas itu juga berbobot besar yang berlayar menuju berbagai daerah di Indonesia.

"Kapal-kapal tersebut melayari perairan Natuna dengan kondisi alam yang ekstrem dengan maksud menghindari petugas,'' ucapnya.

Menurut dia, tindak pidana penyelundupan pakaian bekas sebagian besar terjadi pada semester pertama 2010, sedangkan pada semester kedua menurun tajam seiring makin intensifnya kegiatan patroli dan operasi intelijen di darat.

''Pada semester kedua, jumlah tangkapan menurun drastis,'' katanya.

Barang-barang bekas, terutama pakaian, menurut dia merupakan barang larangan karena dapat merusak pasar tekstil dan garmen dalam negeri.

Dijelaskannya, posisi perairan Kepri yang berbatasan dengan perairan dua negara jiran itu termasuk daerah perlintasan penyelundupan.

"Selain barang-barang bekas, kami juga menangkap kapal penyelundupan telepon genggam dan bahan dasar peledak jenis ammonium nitrat,'' katanya.     

Dia menambahkan kewaspadaan patroli pengamanan laut terus ditingkatkan agar dapat mempersempit ruang gerak penyelundup.   
 
''Kami tidak hanya mengintai dan menangkap kapal penyelundup di laut, tapi juga mengumpulkan informasi di darat terkait kegiatan memuat barang dari negara jiran sehingga memudahkan penangkapan di laut,'' tambahnya. (ANT-028/A013/Btm1)
   

Komentar

Komentar menjadi tanggung jawab anda sesuai UU ITE