Batam (Antara) - Badan Pengusahaan (BP) Batam mencatat pendapatan dari pembayaran Uang Wajib Tahunan Otorita (UWTO) sepanjang 2013 lebih dari Rp101,533 miliar dari sekitar 1.100 penerima alokasi lahan.
"Jumlah tersebut diperoleh dari sekitar 95 persen faktur pembayaran yang diterbitkan BP Batam baik pada masyarakat umum maupun investor. Sekitar 5 persen lainnya belum membayar," kata Kasubdit Humas dan Publikasi BP Batam, Ilham Eka Hartawan, di Batam, Sabtu.
Ia mengatakan, angka capaian tersebut tergolong tinggi meski jumlahnya jauh berkurang dibandingkan perolehan pada 2012 mencapai Rp294 miliar.
"Namun dari segi prosentasi berdasarkan jatuh tempo dan faktur yang dikeluarkan, pencapaian pada 2013 sangat tinggi," kata dia.
Badan Pengusahaan Batam (dulunya Otorita Batam) adalah lembaga yang diberi kewenangan untuk mengalokasikan lahan di Batam dengan jangka waktu untuk masyarakat umum mencapai 30 tahun. Selanjutnya diperpanjang untuk 20 tahun.
Pembayaran UWTO perpanjangan ke BP Batam maksimal dua tahun sebelum waktu alokasi pertama berakhir.
"Untuk lahan baru, lama sewa mencapai 30 tahun dan UWTO dibayarkan di depan. Begitu juga saat perpanjangan," kata Ilham.
BP Batam, kata dia, akan mengenakan denda sebesar 2,5 persen dari total nilai pembayaran UWTO jika penerima alokasi terlambat membayar uang atas lahan yang dialokasikan tersebut.
Ilham mengatakan uang pemasukan dari UWTO akan dipergunakan untuk pembangunan dan perbaikan infrastruktur kawasan perdagangan dan pelabuhan bebas (FTZ) Batam.
"BP Batam masih terus konsen untuk membangun infrastruktur. Agar fasilitas di FTZ Batam tidak kalah dengan kawasan sejenis pada beberapa negara tetangga," kata dia.
Saat ini, kata dia, BP Batam tengah menyelesaikan pembangunan Pelabuhan Batuampar, pengembangan bandara, dan perbaikan sejumlah pelabuhan domestik lain agar tidak kalah bersaing dengan kawasan perdagangan bebas serupa di negara lain. (Antara)
Editor: Rusdianto
Berita Terkait
KPK akan periksa keluarga SYL terkait pencucian uang
Sabtu, 20 April 2024 6:31 Wib
BP Batam sebut rumah contoh di Rempang Eco City sudah dialiri listrik dan air
Jumat, 19 April 2024 18:27 Wib
DPRD Kota Batam imbau perusahaan di Batam prioritaskan pencari kerja lokal
Jumat, 19 April 2024 16:11 Wib
BPBD Natuna padamkan kebakaran lahan di Kecamatan Bunguran Selatan
Jumat, 19 April 2024 16:00 Wib
Bapenda Batam sebut pendapatan dari jasa hotel pada April capai Rp10,9 miliar
Jumat, 19 April 2024 14:46 Wib
BP Batam dukung realisasi pembangunan gerai premium
Jumat, 19 April 2024 12:04 Wib
Bandara Batam layani 1.681 penerbangan selama mudik Lebaran
Kamis, 18 April 2024 18:37 Wib
Dubes Denmark: Batam punya indikator ekonomi yang impresif
Kamis, 18 April 2024 15:26 Wib
Komentar