Tanjungpinang (ANTARA) - Kepala Rumah Tahanan (Rutan) Kelas I Tanjungpinang, Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) Yan Patmos dan jajaran memanen sayur pakcoy atau dikenal sawi sendok hasil budidaya oleh warga binaan pemasyarakatan rutan setempat.

Yan Patmos mengatakan sayur pakcoy dibudidayakan melalui program pembinaan warga binaan pemasyarakatan Rutan Kelas I Tanjungpinang, yang menggunakan metode hidroponik dengan masa tanam selama 45 hari.

"Panen kali ini menjadi bukti keberhasilan jajaran rutan dalam menjalankan program pembinaan kepada warga binaan," kata Yan Patmos usai panen sayur pakcoy di area brandgang Rutan Kelas I Tanjungpinang, Senin.

Baca juga: BMKG prakirakan cuaca Selasa di Kepri masih berpotensi hujan lokal

Ia mengklaim sekitar 30 kilogram hasil panen pakcoy berkualitas baik, mulai dari daun tumbuh subur dan berwarna hijau segar, pangkal daun tampak sehat, serta ketinggian tanaman seragam dan merata.

Adapun hasil panen sayur pakcoy akan didistribusikan untuk konsumsi warga binaan serta petugas Rutan Tanjungpinang. 

Program penanaman sayur hidroponik ini merupakan bagian dari upaya pembinaan kemandirian bagi warga binaan pemasyarakatan, khususnya Rutan Kelas I Tanjungpinang.

"Tujuan dari program ini adalah untuk meningkatkan keterampilan dan pengetahuan mereka dalam bidang pertanian, sehingga dapat menjadi bekal saat mereka kembali ke masyarakat," ungkap Kepala Rutan Kelas I Tanjungpinang.

Baca juga: Dinkes Tanjungpinang imbau warga yang miiliki kontak erat TB lakukan terapi

Melalui program ini, lanjutnya, diharapkan warga binaan dapat memperoleh pengalaman serta keterampilan yang bermanfaat, sekaligus membantu memenuhi kebutuhan pangan di lingkungan Rutan Tanjungpinang.

Pihaknya akan terus mendorong agar hasil panen pakcoy ke depan semakin meningkat, sehingga diharapkan tidak hanya mampu memenuhi kebutuhan di lingkungan rutan, namun bisa pula dijual ke pasar sembako.

Baca juga: Pemkot Batam buat perencanaan berbasis data untuk atasi kemiskinan

Pewarta : Ogen
Editor : Yuniati Jannatun Naim
Copyright © ANTARA 2024