Batam (ANTARA) - Pemerintah Kota Batam Kepulauan Riau meminta pihak swasta untuk membantu membagikan sembako kepada warga yang membutuhkan, dalam penerapan kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat.
Wali Kota Muhammad Rudi mengatakan saat ini pemerintah sudah tidak memiliki anggaran lagi. Jangankan untuk pengadaan sembako, beberapa pekerjaan yang rencananya dilaksanakan tahun ini saja terpaksa dihilangkan karena keterbatasan.
"Khusus sembako, kalau bicara anggaran sulit. Maka yang paling cepat sebenarnya bantuan dari CSR dari seluruh pengusaha, pemerintah dan swasta," kata Wali Kota di Batam, Rabu.
Ia mengatakan akan berupaya mencari bantuan pangan untuk masyarakat berupa beras 10 Kg untuk masyarakat. Bukan lagi paket sembako.
Tidak hanya bantuan sembako, ia juga meminta pihak swasta dan BUMN untuk membantu warga yang kepala keluarganya musti menjalani isolasi karena positif COVID-19.
"Kalau yang positif lelaki, kita bantu keluarga yang ditinggal. Kalau istrinya (yang positif COVID-19) suaminya masih bisa bekerja," kata dia.
Upaya itu demi menyelamatkan kesehatan dan ekonomi masyarakat dari serangan pandemi COVID-19.
Dalam kesempatan itu, Wali Kota mengatakan pelaksanaan PPKM yang sudah berlangsung sembilan hari relatif efektif untuk menyekat mibilitas masyarakat. Namun tidak untuk pertemuan fisik antar warga.
Hal itu yang menyebabkan penularan COVID-19 masih banyak terjadi di lingkungan masyarakat.
"Di perumahan, (pertemuan antarwarga) masih berjalan. Penambahan dari klaster rumah besar sekali," kata dia.
Komentar