FKPP: Santri terapkan nilai keislaman untuk Indonesia

Tanjungpinang (ANTARA) - Forum Komunikasi Pondok Pesantren (FKPP) Kabupaten Bintan, Kepulauan Riau berharap para santri mampu menerapkan nilai-nilai keislaman dalam kehidupan sehari-hari untuk kepentingan Indonesia.

"Kami harap santri mampu mengaplikasikan ilmu pengetahuan dan pengalaman di pesantren untuk jihad melakukan kebaikan demi kebaikan negara," kata Ketua FKPP Bintan Suparman, di Bintan, Jumat.

Menurut dia, santri merupakan harapan bangsa, yang kelak tumbuh menjadi generasi penerus bangsa. Karena itu peran pondok pesantren, yang dalam beberapa tahun terakhir tumbuh pesat di Bintan, cukup besar.

Pemerintah menaruh harapan besar terhadap pondok pesantren untuk memajukan sektor pendidikan, sosial kemasyarakatan dan dakwah. Pendidikan di pondok pesantren juga semakin modern, berkembang dan maju seiring dengan keinginan anak-anak yang didukung banyak orang tua untuk mengenyam pendidikan di pondok pesantren.

"Hari Santri berhubungan dengan sejarah jihad. Jihad masa kini adalah menebar kebaikan, dan pemersatu bangsa. Santri harus menjadi tauladan," ujarnya, yang juga Kepala Pondok Pesantren Al Idris Bintan.

Suparman mengemukakan alumni santri juga akan berbaur dengan masyarakat. Mereka sebaiknya tidak berhenti berdakwah dan melakukan kebaikan untuk kepentingan bangsa.

Dakwah agar masyarakat terus-menerus berbuat baik harus terus dilakukan mulai dari lingkungan kecil, seperti keluarga hingga masyarakat.

"Pondok pesantren memikul tanggung jawab yang besar melahirkan alumni santri yang berkualitas, cerdas, dan bertaqwa," ucapnya.

Ia mengatakan Hari Santri merupakan momentum besar untuk meningkatkan kualitas pendidikan di pondok pesantren, sekaligus mendorong para santri untuk meningkatkan kualitas diri.

"Kami optimistis dari pondok pesantren akan lahir para pemimpin yang berkualitas," tuturnya.