Warga Batam diajak budayakan makan olahan laut

id masakan laut batam, sea food batam,kerang tumpah batam, sea food tumpah batam, batam batik fashion week 2021, wali kota

Warga Batam diajak budayakan makan olahan laut

Wali Kota Batam Muhammad Rudi memasak olahan laut dalam Batam Batik Fashion Week 2021, Jumat. ANTARA/ Naim

Batam (ANTARA) - Pemerintah Kota Batam Kepulauan Riau mengajak warganya membudayakan konsumsi makanan olahan laut, guna memenuhi kebutuhan gizi masyarakat agar tetap sehat di masa pandemi COVID-19.

Wali Kota Batam Muhammad Rudi langsung memasak makanan laut untuk warganya yang berkunjung ke bazar Batam Batik Fashion Week 2021, Jumat.

Kepala Daerah juga menyempatkan diri memakan masakannya bersama warga dalam meja panjang.

"Mari konsumsi makanan laut," kata Wali Kota yang memasak bersama Ketua Dekranasda Kota Batam Marlin Agustina dan Kepala Kantor Perwakilan BI Kepri Musni Hardi K Atmaja serta koki hotel ternama daerah setempat.

Batam merupakan kota kepulauan yang dikelilingi perairan, dengan sumber daya laut melimpah. Batam juga kaya akan resep masakan laut, sehingga sudah semestinya warganya membudayakan konsumsi ikan, cumi, udang, kepiting dan lainnya.

Dalam kesempatan itu, Ketua Dekranasda Kota Batam Marlin Agustina mengajak para bapak untuk turut membantu membudayakan konsumsi masakan olahan laut, satu di antaranya ikut memasak.

"Wali Kota juga masak, jangan makan saja yang tahu. Masaknya juga harus tahu," kata perempuan yang juga menjabat Wakil Gubernur Kepri itu.

Pihaknya sengaja menggelar lomba masakan olahan laut yang diikuti 15 koki dari hotel dan restoran setempat. Pertandingan itu untuk mencari resep terbaik yang dapat dinikmati seluruh warga, termasuk anak-anak yang tidak suka pedas.

"Dan inilah resep yang terbaik (yang diperagakan Wali Kota Batam). Nanti resepnya akan saya bagikan ke masyarakat, agar semua bisa memasaknya," kata dia.

Selain demo masak oleh Wali Kota Batam, Kepala BI Kepri dan pengusaha setempat, kegiatan Batam Batik Fashion Week juga dimeriahkan peragaan busana, dan bazar yang diikuti puluhan usaha kecil menengah.

Menurut Marli, dalam dua hari pameran, omset seluruh pedagang sudah mencapai Rp100 juta.

"Ini menandakan masyarakat Kepri rindu pada pameran," kata dia.

 

Komentar

Komentar menjadi tanggung jawab anda sesuai UU ITE