Seorang calon penumpang antarpulau tujuan Kabupaten Karimun Wirda mengaku rela mengambil cuti kerja lebih cepat demi mudik ke kampung halaman setelah dua tahun terhalang pandemi COVID-19.
"Alhamdulillah, senang akhirnya bisa pulang kampung, memang sengaja mudik awal biar tak terlalu sesak dan padat di pelabuhan hingga dalam kapal," katanya yang seorang karyawan swasta tersebut, Selasa.
Wirda tak mengalami kendala ketika hendak melakukan keberangkatan mudik dengan transportasi laut, sebab ia telah memenuhi segala persyaratan mudik yang ditetapkan pemerintah pada tahun ini, yakni melakukan vaksinasi dosis ketiga atau penguat.
"Sudah vaksin penguat, jadi langsung masuk ke kapal. Kalau belum, harus tes antigen atau PCR," ujar dia.
Baca juga:
Puncak arus mudik di Kepri diperkirakan mulai H-5 Idul Fitri
Warga Tanjungpinang berburu minuman kaleng jelang Lebaran
Penumpang lainnya tujuan Lingga Azri juga mudik lebih cepat karena khawatir sulit dapat tiket kapal ketika mudik pada H-3 hingga H-1 Idul Fitri.
Sama seperti Wirda, mahasiswa salah satu perguruan tinggi di Tanjungpinang itu juga sudah melakukan vaksinasi penguat supaya bisa mudik tanpa tes antigen atau PCR.
"Kalau sekarang arus mudik ke Lingga masih normal, sehingga tak perlu rebutan tiket apalagi berdesakan di pelabuhan," ucap Azri.
Sementara Kepala Seksi Keselamatan Pelayaran Kantor Kesyahbandaran Otoritas (KSOP) Pelabuhan SBP Tanjungpinang Imran menyampaikan penumpang mudik di pelabuhan SBP Tanjungpinang mulai ramai sejak H-7 Lebaran karena sebagian masyarakat memilih mudik lebih awal.
Ia memprediksi puncak arus mudik terjadi pada tanggal 29 Mei 2022, sebab ASN sudah mulai libur kerja. Sejauh ini pemudik masih didominasi tujuan Batam dan Karimun.
"Makanya, harapan kami masyarakat dapat mudik lebih awal untuk mengurai kepadatan di pelabuhan SBP jelang Idul Fitri," ujar Imran.
Baca juga:
Disnaker Kepri terima 12 pengaduan pembayaran THR
Komentar