Universitas Brawijaya kukuhkan dua profesor bidang keilmuan berbeda

id pengukuhan profesor UB, Prof Agus Naba,Prof Asep,AI, produk perikanan

Universitas Brawijaya kukuhkan dua profesor bidang keilmuan berbeda

Dua profesor Universitas Brawijaya (UB), Prof Dr Agus Naba (kiri) dan Prof Dr Asep Awaludin Prihanto (kanan) saat memberikan keterangan pers terkait pengukuhannya di Gedung Samantha Krida kampus setempat (ANTARA/Endang Sukarelawati)

Teknologi sistem cerdas menawarkan berbagai teknik pemodelan untuk membangun sistem cerdas berbasis data. Namun, masih terdapat beberapa kendala pada pemodelan sistem cerdas ini, salah satunya adalah data yang tersedia pada industri umumnya terisolas
Malang (ANTARA) - Universitas Brawijaya (UB), Sabtu, mengukuhkan dua profesor baru dalam bidang ilmu berbeda, yakni bidang Ilmu Sistem Cerdas dan bidang Ilmu Bioteknologi Produk Perikanan dan Ilmu Kelautan.

Dua profesor yang dikukuhkan di Gedung Samantha Krida kampus UB tersebut adalah Prof Dr Agus Naba sebagai profesor aktif ke-27 dari Fakultas MIPA dan profesor aktif ke-170 di UB, serta Prof Dr Asep Awaludin Prihanto sebagai profesor aktif ke-15 dari Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan (FPIK) atau ke-171 UB dari 299 profesor yang telah dihasilkan kampus tersebut.

Dalam pidato ilmiah pengukuhannya yang berjudul Pendekatan Heuristic Artificial Intelligence Modeling (HAIM) untuk Mendukung Industri 4.0 itu, Prof Agus Naba mengatakan teknologi sistem cerdas merupakan salah satu kunci dan memegang peran sentral sebagai driving face pada industri 4.0.

"Teknologi sistem cerdas menawarkan berbagai teknik pemodelan untuk membangun sistem cerdas berbasis data. Namun, masih terdapat beberapa kendala pada pemodelan sistem cerdas ini, salah satunya adalah data yang tersedia pada industri umumnya terisolasi atau spesifik, tidak konsisten dan berkualitas rendah," katanya.

Dengan kualitas data yang buruk dan kompleks, lanjutnya, sulit menghasilkan sistem cerdas dengan model optimal. Model sistem cerdas yang dihasilkan bersifat black box yang validitasnya sulit dijamin sepenuhnya.

Untuk mengatasi kendala tersebut, Agus Naba mengusulkan HAIM atau pemodelan sistem cerdas heuristik.

Sementara itu, Prof Dr Asep Awaludin Prihanto dalam pidato pengukuhannya berjudul Model Perbaikan Produk Fermentasi Perikanan Tradisional dengan Comprehensive-Product Improvement Memanfaatkan Keilmuan Bioteknologi itu mengatakan produk perikanan yang dikonsumsi masyarakat Indonesia masih didominasi oleh produk tradisional.






Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Universitas Brawijaya kukuhkan dua profesor baru

Komentar

Komentar menjadi tanggung jawab anda sesuai UU ITE