"Lebih nyaman tinggal di sini, tenang, sekalian jaga Pompong juga," kata M Sarif (71) salah satu pengungsi asal Kampung Air Sekain, Kelurahan Serasan di Pelabuhan Pasar Ikan Pelimpak, Serasan, Sabtu.
Ia bersama keluarga yang lain telah tinggal di Pompong sejak hari pertama terjadinya bencana tanah longsor di Desa Pangkalan pada Senin (6/3).
"Kami tiga buah Pompong di sini, ada lima keluarga, tapi kemarin anak anak dan perempuan ikut ke tempat pengungsian," kata Sarif.
Ia mengatakan, saat ini keluarganya sudah mulai berani kembali ke rumah untuk mandi, menyuci pakai pada siang hari, setelah itu kembali ke Pompong untuk istirahat dan tidur pada malam hari.
"Sebagian ada juga yang telah pindah ke kampung lain atau pulau pulau lain, seperti ke Jermalik, Pulau Batu Berian, dan bahkan sudah ada yang mengungsi ke Kalimantan. Numpang keluarga yang di sana," kata Sarif.
Selain lima keluarga di Pelabuhan Pasar Ikan Pelimpak tersebut, juga terdapat tiga Pompong lainnya terdiri dari empat keluarga lainnya juga terdiri dari perempuan dan anak anak.
Jenazah korban longsor di Pulau Serasan Natuna langsung dikubur massal
Tim SAR kembali temukan tujuh jenazah korban longsor Serasan Natuna
Pengungsi bencana longsor Serasan Natuna memilih tinggal di kapal
Prajurit Kodam I/BB terus mencari korban longsor di Natuna
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Pengungsi akibat tanah longsor di Natuna bertambah jadi 1.863 orang
Komentar