Batam (ANTARA) - Pemerintah Kota Batam Kepri mengimbau warga di kota itu agar waspada terhadap penipuan dana hibah pembangunan masjid yang mengatasnamakan pemerintah setempat, baik itu wali kota, wakil wali kota, dan sekretaris daerah Kota Batam serta jajaran lainnya.
“Akhir-akhir ini banyak sekali penipuan yang mengatasnamakan wali kota, wakil wali kota dan sekda. Dengan modus pesan Whatsapp untuk bantuan pembangunan masjid,” Sekretaris Daerah Kota Batam Jefridin Hamid dalam keterangan yang diterima di Batam, Sabtu.
Menurut Jefridin, berbagai modus tersebut di antaranya meminta mengembalikan uang, hingga meminta mentransfer sejumlah uang sebelum dicairkan dan beberapa modus lain serupa.
“Sekarang sasarannya pengurus masjid, sudah ada itu kemarin mengatasnamakan Sekda, pengurus percaya karena banyak sekali modusnya yang seperti ini,” ujar dia.
Baca juga: KKP Batam tambah petugas kesehatan selama masa mudik
Dalam pelaksanaan safari Ramadhan di Masjid Al-Amin, Jefridin menyerahkan dana hibah pembangunan masjid secara simbolis sebesar Rp75 juta, yang dibarengi dengan penyerahan insentif dari Baznas Kota Batam kepada imam masjid.
Pemerintah Kota Batam, Kepri akan mencairkan bantuan dana hibah untuk rumah ibadah sebesar Rp9 miliar.
Sekretaris Daerah Kota Batam, Jefridin Hamid mengatakan penyerahan bantuan tersebut diawali dengan Penandatanganan Naskah Perjanjian Hibah Daerah (NPHD) dengan Ketua Pengurus Rumah Ibadah.
Baca juga: Lima Pelabuhan BP Batam siap layani arus mudik Lebaran
"Ini merupakan perjanjian yang sesuai dengan Perwako terkait penyerahan dana hibah. Jadi agar bantuan ini bisa on the track, harus diikat dengan NPHD," ujar Jefridin dalam keterangan yang diterima di Batam, Senin (3/4).
Pemkot Batam menganggarkan untuk 146 rumah ibadah mushola dan masjid yang disalurkan saat kegiatan safari Ramadhan.*
Komentar