Dewan HAM PBB gelar pertemuan darurat terkait penodaan Al Quran di Swedia

id pembakaran al quran,penodaan al quran,swedia,dewan HAM PBB,Al Qur'an, PBB

Dewan HAM PBB gelar pertemuan darurat terkait penodaan Al Quran di Swedia

Ilustrasi - Masyarakat berunjuk rasa untuk menentang pembakaran Al Quran. FOTO ANTARA/Noveradika/ss/pd/pri.

Jenewa (ANTARA) - Dewan HAM PBB akan mengadakan sesi debat darurat mengenai penodaan Al Quran yang baru-baru ini terjadi di Swedia.

Pertemuan yang berlangsung di Jenewa pada 11 Juli 2023 itu akan menjadi debat darurat ke-9 Dewan HAM PBB, sejak majelis tersebut didirikan pada 2006.

"Perkembangan mengkhawatirkan dalam tindakan kebencian agama yang terencana dan bersifat publik sebagaimana ditunjukkan dengan berulangnya penodaan Al Quran di beberapa Eropa dan lainnya, akan dibicarakan," kata Dewan HAM PBB dalam pernyataannya.

Sesi debat itu dijadwalkan berdasarkan permintaan resmi Pakistan atas nama anggota Organisasi Kerja Sama Islam (OKI). Pakistan juga kini sedang menjadi anggota Dewan HAM PBB.

Duta Besar Pakistan untuk PBB Khalil Hashmi, yang berbicara atas nama OKI, menyatakan bahwa pihaknya menganggap debat darurat tersebut beserta hasilnya sebagai kesempatan untuk menunjukkan persatuan di Dewan HAM.

"... saling menghormati dan pengertian dan untuk mencapai konsensus tentang gagasan yang berwawasan maju," kata Hashmi.

Ia juga mengatakan pihaknya mengandalkan para anggota Dewan HAM untuk melaksanakan debat tersebut.

"...dan memberikan dukungan pada hasil yang memetakan jalur yang jelas untuk menangani tindakan dan advokasi kebencian yang merupakan hasutan untuk diskriminasi, permusuhan, atau kekerasan, yang dihadapi dunia saat ini," ujarnya.

Pekan lalu, pria asal Irak berusia 37 tahun dan bernama Salwan Momika membakar Al Quran di depan sebuah masjid di Stockholm --di bawah perlindungan polisi.

Tindakan tersebut sengaja diatur waktunya bertepatan dengan Idul Adha, yang adalah hari besar penting dalam agama Islam dan dirayakan oleh Muslim di seluruh dunia.

Dalam pemberitaan sebelumnya, Organisasi Kerjasama Islam (OKI) mengutuk keras pembakaran kitab suci Al Quran minggu lalu di Swedia dan menyerukan menyerukan langkah bersama untuk mencegah tindakan provokatif tersebut terulang kembali.

Pernyataan itu muncul saat sidang istimewa komite eksekutif OKI di Jeddah, Arab Saudi pada Minggu untuk membahas konsekuensi penodaan agama.

Pernyataan tersebut dikeluarkan setelah pertemuan itu mengutuk keras tindakan tidak hormat terhadap kesucian Al Quran di Stockholm dan menyatakan kekecewaannya terhadap otoritas yang mengizinkannya.

Di dalam pernyataan itu juga menyerukan Sekretaris Jenderal OKI untuk mengirimkan surat kepada pemerintah Swedia atas nama negara-negara anggota dan melakukan evaluasi mengenai kunjungan resmi ke Swedia dan Komisi Eropa.

Hal tersebut untuk "menunjukkan kecaman atas insiden pembakaran Al Quran dan menuntut tindakan yang diperlukan untuk mencegah tindak pidana dengan dalih kebebasan mengeluarkan pendapat tersebut tidak terulang kembali.”

OKI juga mendesak negara-negara anggota untuk melakukan "upaya bersama melawan tindakan keji" yang menargetkan Al-Qur'an dan simbol Islam lainnya, menekankan bahwa kebebasan mengeluarkan pendapat juga memerlukan tanggung jawab bersama dengan hak-hak

Sumber: Anadolu

Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Dewan HAM PBB gelar pertemuan darurat tentang penodaan Al Quran

Komentar

Komentar menjadi tanggung jawab anda sesuai UU ITE