Tokyo (ANTARA) - Jumlah korban tewas akibat gempa bumi dahsyat yang melanda Semenanjung Noto dan daerah sekitarnya di Jepang tengah mencapai 100 orang, dengan lebih dari 200 orang masih belum ditemukan, menurut otoritas lokal pada Sabtu.
Gempa berkekuatan 7,6 skala Richter menyebabkan kerusakan struktural yang luas dan kebakaran di Prefektur Ishikawa di pesisir Laut Jepang, dan pejabat kota di Wajima, salah satu daerah yang terkena dampak paling parah, yakin ada sekitar 100 lokasi di mana orang-orang masih terjebak di bawah bangunan yang hancur dan menunggu untuk diselamatkan.
Hingga Sabtu pagi, 211 orang masih belum ditemukan di prefektur tersebut saat tim penyelamat secepatnya menyelamatkan orang-orang dari reruntuhan, dengan hujan diperkirakan akan turun hingga Ahad diikuti salju.
Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida mengatakan kepada para pejabat dari kementerian dan lembaga terkait dalam sebuah pertemuan markas tanggap bencana di kantornya untuk "dengan gigih dan menyeluruh melakukan operasi penyelamatan untuk menyelamatkan nyawa sebanyak mungkin."
PIhak berwenang masih kesulitan mengirimkan pasokan bantuan akibat kerusakan jalan di Ishikawa akibat gempa, di mana lebih dari 31 ribu orang masih dievakuasi di 357 tempat penampungan.
Sumber: Kyodo-OANA
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Korban tewas gempa di Jepang capai 100 orang, 211 belum ditemukan
Berita Terkait
Rentetan gempa perbesar kerawanan longsor di Sumbar
Senin, 13 Mei 2024 7:51 Wib
Gempa magnitudo 5,2 guncangi Lumajang Jatim
Sabtu, 11 Mei 2024 5:33 Wib
Pos PGA: Sebanyak 94 kali gempa hembusan terjadi di puncak gunung Lewotolok
Jumat, 10 Mei 2024 10:37 Wib
Gempa magnitudo 5.2 guncang Lombok
Rabu, 8 Mei 2024 5:59 Wib
BMKG sebut gempa bumi di Maluku terjadi akibat Sesar Utara Pulau Seram
Senin, 6 Mei 2024 9:05 Wib
Gempa magnitudo 5,8 guncang Maluku
Senin, 6 Mei 2024 5:27 Wib
BMKG sebut getaran gempa di Bandung timbul akibat aktivitas sesar Garut
Rabu, 1 Mei 2024 15:19 Wib
Piala Asia, Jepang dan Uzbekistan ke final, Indonesia hadapi Irak
Selasa, 30 April 2024 5:59 Wib
Komentar