Istanbul (ANTARA) - Badan PBB untuk Pengungsi Palestina (UNRWA) pada Sabtu mengatakan serangan militer di Rafah, Jalur Gaza selatan, “di tengah masyarakat yang rentan dan terekspos, adalah sebuah resep untuk bencana.”
"Di Rafah, Gaza selatan, ada 1,4 juta penduduk dalam radius puluhan kilometer yang tinggal di penampungan sementara yang terbuat dari plastik," kata Komisaris Jenderal UNRWA Phillippe Lazzarini pada platform X.
"Saya nyaris tidak dapat berkata-kata," tambah dia.
Sebelumnya pada hari itu, Otoritas Penyiaran resmi Israel menyatakan bahwa operasi militer di Rafah akan dimulai setelah selesainya “evakuasi luas” warga sipil dari kota dan pinggirannya.
Berdasarkan hal ini, kantor media pemerintah Gaza memperingatkan akan adanya “bencana dan pembantaian global” jika terjadi invasi Israel ke provinsi Rafah.
Rafah telah menjadi tempat pengungsian terakhir bagi mereka yang menyelamatkan diri dari wilayah yang hancur, menaungi lebih dari 1,4 juta warga Palestina, termasuk 1,3 juta pengungsi dari wilayah lain, menurut kantor media pemerintah di Gaza.
Sumber: Anadolu
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: UNRWA sebut serangan militer di Rafah adalah "sebuah resep bencana"
Berita Terkait
Lebih dari 10.000 orang hilang di bawah puing bangunan di Jalur Gaza
Rabu, 1 Mei 2024 6:40 Wib
Menteri Keuangan Israel serukan penghancuran total di Rafah, Khan Younis
Rabu, 1 Mei 2024 5:46 Wib
Media sebut tentara Israel siap invasi Rafah dalam 72 jam
Selasa, 30 April 2024 18:33 Wib
World Central Kitchen di Jalur Gaza akan kembali beroperasi
Senin, 29 April 2024 9:16 Wib
Pemukim ilegal Israel serang petani Palestina
Senin, 29 April 2024 6:58 Wib
Houthi akui anggotanya yang serang kapal tanker Inggris dan tembak jatuh drone AS
Sabtu, 27 April 2024 15:21 Wib
Menteri Keuangan Israel desak Mossad serang pemimpin Hamas
Sabtu, 27 April 2024 5:53 Wib
ibu selamatkan balita dari serangan macan tutul di Zambia
Kamis, 25 April 2024 16:20 Wib
Komentar