Batam (ANTARA) - Kantor Perwakilan Wilayah Bank Indonesia (BI) Kepulauan Riau (Kepri) menyebutkan cadangan beras di provinsi itu mencukupi hingga bulan April 2024.
Kepala Kantor Perwakilan BI Kepri Suryono di Batam, Sabtu mengatakan pihaknya bersama Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) provinsi, kabupaten/kota, serta asosiasi distributor terus melakukan koordinasi dan meningkatkan sinergitas guna memastikan pasokan bahan pokok di wilayah setempat selalu tersedia.
Ia menyampaikan berdasarkan persediaan beras Kepri di gudang Bulog mencapai 1.000 ton lebih, sementara yang tersedia pada asosiasi distributor sekitar 20.000 ton.
"Terkait stok beras saya rasa tidak masalah. Cadangan beras kita itu cukup untuk sampai dengan April atau setelah lebaran," kata Suryono.
Terkait kenaikan harga beras yang terjadi secara nasional, ia menyebutkan harga beras di Kepri juga mengalami kenaikan, tetapi masih dalam kondisi relatif rendah jika dibandingkan di Pulau Jawa.
"Kenaikan harga beras berlaku nasional bukan hanya di Kepri saja. Dan kenaikan beras di Kepri masih relatif rendah dibandingkan dengan daerah lain," ujar Suryono.
Hal serupa juga disampaikan Gubernur Kepri Ansar Ahmad yang mengatakan bahwa kenaikan harga beras di Kepri dinilai masih cukup relatif rendah.
Namun untuk mengantisipasi naiknya angka inflasi menjelang Ramadhan, pihaknya sudah menyusun rencana pelaksanaan operasi pasar murah yang bertujuan untuk mengintervensi harga-harga bahan pokok yang mengalami kenaikan harga.
"Saya sudah cek kemarin kalau di kita (Kepri) pangan tidak terlalu naik (harga beras). Tapi kita mesti operasi pasar dan diperbanyak. Saya sudah lihat jadwalnya dan itu harus segera kita lakukan bersama Bulog, supaya bisa intervensi harganya," kata Ansar.
Sebelumnya, Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan memastikan bahwa Indonesia memiliki persediaan beras cukup banyak untuk periode Ramadhan dan Idul Fitri 2024.
"Beras tidak ada masalah, berasnya banyak cuma alternatif beras Bulog," ujar Zulkifli saat melakukan kunjungan di Pasar Bulu, Semarang, Jawa Tengah, Selasa.
Saat ini pemerintah memiliki stok sebanyak 1,4 juta ton beras. Menurut Zulkifli, jumlah tersebut akan ditambah lagi dengan masuknya beras impor sehingga total menjadi 2 juta ton beras.
Berita Terkait
BP3MI Kepri dampingi pemulangan 127 PMI deportasi dari Johor
Rabu, 27 November 2024 19:11 Wib
BPBD Bintan pasang papan imbauan waspada buaya Sungai Nosari
Rabu, 27 November 2024 17:13 Wib
Muhammad Rudi unggul di TPS tempatnya mencoblos
Rabu, 27 November 2024 16:01 Wib
Ansar Ahmad unggul di TPS tempatnya mencoblos
Rabu, 27 November 2024 15:38 Wib
KPU Lingga: Satu TPS geser akibat hujan
Rabu, 27 November 2024 15:05 Wib
Pemkot Batam pastikan blank spot pulau penyangga teratasi saat Pilkada
Rabu, 27 November 2024 14:59 Wib
KPU Karimun: Hujan tidak redakan semangat masyarakat untuk memilih
Rabu, 27 November 2024 14:45 Wib
Amsakar: Peningkatan kesejahteraan guru penting untuk bangun SDM
Rabu, 27 November 2024 13:57 Wib
Komentar