Istanbul (ANTARA) - Militer Israel melancarkan operasi militer baru di kota Khan Younis di Jalur Gaza selatan, demikian dikatakan militer pada Minggu (24/3).
Menurut pernyataan militer Israel itu, terdapat sekitar 40 target yang diserang dalam operasi tersebut di lingkungan Al-Amal di bagian selatan kota.
Sejauh ini belum ada laporan korban jiwa.
Namun, Organisasi Bulan Sabit Merah Palestina pada Ahad pagi mengatakan pasukan Israel menyerbu Kompleks Medis Nasser dan Rumah Sakit Al-Amal di kota itu dengan tembakan membabi buta.
Organisasi itu mengatakan pasukan Israel menembakkan bom-bom asap ke RS Al-Amal sehingga memaksa para petugas medis, pasien, dan pengungsi Palestina yang mencari perlindungan di sana meninggalkan tempat.
Menurut kelompok bantuan itu, pasukan Israel memaksa mereka yang berada di dalam rumah sakit "untuk meninggalkan tempat itu dalam keadaan setengah telanjang."
Israel terus melancarkan serangan militer mematikan di Jalur Gaza setelah serangan lintas batas oleh Hamas pada 7 Oktober, yang menewaskan sekitar 1.200 orang di Israel.
Sejak itu, lebih dari 32.200 warga Palestina, sebagian besar perempuan dan anak-anak, tewas di Gaza. Selain itu, sedikitnya 74.500 lainnya terluka di tengah kehancuran massal dan kekurangan kebutuhan pokok.
Sumber: Anadolu
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Israel lancarkan operasi militer baru di Khan Younis, Gaza selatan
Berita Terkait
Houthi akui anggotanya yang serang kapal tanker Inggris dan tembak jatuh drone AS
Sabtu, 27 April 2024 15:21 Wib
Menteri Keuangan Israel desak Mossad serang pemimpin Hamas
Sabtu, 27 April 2024 5:53 Wib
Belasan roket diluncurkan dari Lebanon ke Israel utara
Kamis, 25 April 2024 8:10 Wib
Ratusan pemukim Yahudi serbu Masjid Ibrahimi
Kamis, 25 April 2024 6:41 Wib
Lebih dari 350 tenaga kesehatan tewas di Jalur Gaza
Selasa, 23 April 2024 12:02 Wib
PBB serukan penyelidikan terkait laporan kuburan massal Gaza
Selasa, 23 April 2024 8:28 Wib
Kepala intelijen Israel mengundurkan diri
Senin, 22 April 2024 17:57 Wib
Irak peringatkan bahaya eskalasi militer di tengah konflik
Minggu, 21 April 2024 18:47 Wib
Komentar