Jakarta (ANTARA) - Menteri Pertahanan Prabowo Subianto mengatakan Indonesia siap menampung anak-anak Palestina yang mengalami trauma akibat perang.
Hal itu disampaikan Prabowo dalam keterangan pers di Istana Kepresidenan Jakarta, Kamis, usai melaporkan hasil kunjungan kerjanya ke luar negeri, kepada Presiden Joko Widodo.
“Indonesia sudah mengumumkan siap mengevakuasi 1.000 pasien dirawat di Indonesia, dan begitu sembuh akan dikembalikan ke Gaza begitu situasi normal. Saya juga menawarkan atas inisiatif Ibu Khofifah (mantan Gubernur Jawa Timur), dan juga tokoh-tokoh pimpinan pondok-pondok pesantren di Jawa Timur, Jawa Barat, siap menampung yatim piatu, anak-anak yang trauma. Ini sedang dibicarakan,” kata Prabowo.
Dalam pertemuannya dengan Presiden Joko Widodo, Prabowo melaporkan hasil kunjungan ke luar negeri, salah satunya menghadiri KTT Tanggap Darurat Gaza di Yordania.
Baca juga: Presiden dan Prabowo bahas gencatan senjata hingga bantuan ke Gaza
Dia menyampaikan KTT itu khusus membicarakan bantuan kemanusiaan yang bisa segera disiapkan, guna mengantisipasi gencatan senjata yang diharapkan segera bisa terwujud.
“Seandainya gencatan senjata itu tidak terwujud pun, langkah-langkah apa yang harus diambil untuk mendesak kedua pihak untuk gencatan senjata, dan untuk membantu rakyat Palestina di Gaza,” tuturnya.
Selain menyampaikan kesiapan Indonesia mengevakuasi 1.000 pasien Palestina, serta para anak-anak yatim piatu dan trauma di Palestina, Prabowo mengatakan Indonesia siap mengirimkan tenaga dokter ke Jalur Gaza.
Menurut Prabowo, Indonesia menjadi salah satu negara yang paling konkret di KTT tersebut, dan langkah-langkah yang dilakukan Indonesia dihargai banyak negara.
Sementara itu, sebelumnya Pengamat Hubungan Internasional Dinna Prapto Raharja mengapresiasi sikap Menteri Pertahanan sekaligus presiden terpilih Prabowo Subianto, dalam menyerukan upaya perdamaian untuk Palestina.
Baca juga: Palestina desak Israel buktikan patuhi resolusi gencatan senjata
“Kalau bisa Prabowo menekan Amerika Serikat (AS) untuk jangan menjadikan KTT dan gencatan senjata sebatas memenuhi kepentingan politik mereka saja, tetapi untuk perdamaian yang lebih permanen,” katanya dalam keterangan tertulis di Jakarta, Rabu.
Hal itu disampaikan Dinna menanggapi kehadiran Prabowo dalam acara konferensi tingkat tinggi (KTT) "Call for Action: Urgent Humanitarian Response for Gaza", di Amman, Jordania, Selasa (11/6).
Pendiri Synergy Policies itu mendukung pernyataan Prabowo, yang berkomitmen bahwa Indonesia siap mengupayakan beberapa aspek bantuan untuk rakyat Palestina yang menghadapi bencana kemanusiaan di Gaza.
Misalnya, Indonesia berkomitmen untuk meningkatkan kontribusi kepada Lembaga Bantuan dan Pekerjaan PBB untuk Pengungsi Palestina (UNRWA).
Tidak hanya dari Amerika, kata Dinna, gencatan senjata juga harus mau diterima oleh pihak Israel sebagai pihak yang melakukan agresi ke Gaza. Indonesia sudah berkomitmen untuk mengirimkan pasukan perdamaian dan tenaga medis untuk membantu mengevakuasi warga Gaza.
"Pentingnya bekerja keras, tidak hanya seruan pada momen KTT, tetapi juga berkelanjutan untuk menciptakan perdamaian di Gaza," ujarnya.
Indonesia kecam serangan Israel di Nuseirat
Eross SO7 lelang gitar pribadinya untuk sumbang Palestina
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Indonesia siap menampung anak-anak Palestina yang alami trauma
Komentar