Batam, Kepri (ANTARA) - Dinas Perhubungan (Dishub) Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) berkoordinasi dengan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Metereologi Tanjungpinang untuk mewaspadai kemungkinan cuaca ekstrem yang terjadi di laut.
"Kami setiap hari berkoordinasi dengan BMKG untuk mempublikasikan informasi cuaca kepada seluruh pemangku kepentingan. Masyarakat, terutama nelayan, diimbau untuk melihat kondisi cuaca sebelum melaut," ujar Kepala Dishub Kepri Junaidi saat dihubungi di Batam, Rabu.
Ia mengimbau masyarakat, terutama nelayan dan pengguna jasa pelayaran, untuk selalu memperhatikan kondisi cuaca yang fluktuatif.
Cuaca di wilayah Kepulauan Riau saat ini dikatakan fluktuatif dengan potensi menuju ekstrem dengan ombak dapat mencapai tinggi 2 hingga 2,5 meter.
“Kondisi ini, seperti minggu lalu di mana ada badai besar di Batam, menuntut kewaspadaan ekstra, terutama karena perubahan cuaca seringkali tiba-tiba. Pagi cerah, tapi sore tiba-tiba mendung dan berangin. Ini bisa terjadi tanpa diduga," tambahnya.
Masyarakat diimbau untuk selalu memantau laporan cuaca dari BMKG, terutama dalam periode-periode tertentu.
Sebagai langkah preventif, pengguna pelayaran juga diingatkan untuk selalu melengkapi diri dengan alat keselamatan.
“Kami sudah memberi imbauan untuk para nelayan dan pengemudi boat pancung dan pompong untuk memastikan ada life jacket. Kami juga ada protokol di laut, jika cuaca buruk, kapal yang masih di pulau-pulau dianjurkan untuk tetap di pulau tersebut untuk berlindung sampai cuaca membaik,” katanya.
Junaidi menambahkan bahwa jika kapal berada di laut lepas saat ada cuaca buruk maka untuk tetap waspada dan komunikasikan keadaan dengan baik.
Peringatan ini diharapkan dapat meningkatkan kewaspadaan masyarakat di wilayah maritim Kepulauan Riau, sehingga aktivitas di laut tetap aman di tengah perubahan cuaca yang tidak menentu.
Untuk pemantauan cuaca, dapat diakses di nowcasting.bmkg.go.id.
Baca juga: Yang lagi gajian perhatikan prakiraan cuaca Kepri hari ini
Komentar