Berlin (ANTARA) - Kanselir Jerman Olaf Scholz, Rabu (16/10), menjanjikan dukungan militer berkelanjutan untuk Israel, meski Israel melakukan perang genosida di Gaza.
Serangan Israel sejauh ini telah menewaskan lebih dari 42.200 orang dan membuat lebih dari dua juta warga Palestina mengungsi.
Dalam pidatonya di hadapan parlemen Jerman, Scholz menyalahkan Hamas atas konflik tersebut dan mengatakan Jerman akan terus menunjukkan solidaritas dengan Israel dengan melanjutkan pengiriman senjata untuk memastikan Israel bisa mempertahankan diri.
"Itulah sebabnya kami telah memasok senjata dan persenjataan di masa lalu, itulah sebabnya kami melakukan ini saat ini, dan kami akan melanjutkan pengiriman seperti itu di masa mendatang. Israel selalu dapat mengandalkan kami untuk ini," kata Scholz kepada anggota parlemen.
Komentar Scholz muncul setelah media lokal melaporkan bahwa Jerman melanjutkan ekspor senjatanya ke Israel pekan lalu, setelah menerima jaminan dari pemerintah Israel bahwa mereka tidak akan menggunakan senjata Jerman dalam "genosida."
Partai Hijau yang merupakan bagian dari koalisi berkuasa Scholz, disebut-sebut telah memblokir ekspor senjata perang ke Israel dalam beberapa bulan terakhir, karena khawatir pengiriman tersebut dapat melanggar hukum internasional.
Jerman telah menjadi sekutu setia Israel, dan pejabat pemerintah telah berulang kali mengatakan bahwa negara itu memikul tanggung jawab khusus atas keamanan Israel karena masa lalunya yang terkait dengan Nazi.
Namun, para kritikus mengatakan dukungan menyeluruh Jerman terhadap Israel secara serius merusak kredibilitas Jeman di luar negeri, dan Berlin semakin mengisolasi dirinya di panggung global.
Sejak Israel melancarkan perangnya melawan Hamas di Gaza pada Oktober 2023, Israel telah menewaskan lebih dari 42.400 warga Palestina dan melukai lebih dari 99 ribu orang lainnya, yang sebagian besar adalah perempuan dan anak-anak.
Israel menghadapi kasus genosida di Mahkamah Internasional (ICJ) atas perangnya di daerah kantong yang terkepung itu, tempat jutaan warga Palestina mengungsi, menghadapi kelaparan dan kekurangan bantuan medis serta kebutuhan pokok lainnya.
Sumber: Anadolu
Irlandia ...
Komentar