Tanjungpinang (ANTARA) - BPS mencatat jumlah perjalanan wisata nusantara (Wisnus) di Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) sepanjang Januari-September 2024 naik 53,33 persen atau mencapai 2,54 juta perjalanan dibanding periode yang sama pada tahun 2023 yaitu 1,65 juta perjalanan.
Selama periode itu, Batam tercatat sebagai kota dengan jumlah perjalanan wisnus tertinggi, baik sebagai daerah asal perjalanan maupun sebagai daerah tujuan yang mencapai 1,2 juta perjalanan.
"Jumlah perjalanan wisnus di Kepri terus berfluktuatif, di mana perjalanan wisnus tertinggi terjadi pada April 2024 yang mencapai 333 ribu perjalanan," kata Kepala BPS Kepri Margaretha Ari Anggorowati di Tanjungpinang, Jumat.
Berdasarkan daerah tujuan, Bintan tercatat menjadi kabupaten dengan pertumbuhan jumlah perjalanan wisnus tertinggi pada Januari-September 2024, yaitu mencapai 382.185 perjalanan atau naik 294,53 persen dibanding periode yang sama tahun 2023.
Sedangkan pertumbuhan jumlah perjalanan
terendah pada periode yang sama adalah Kabupaten Kepulauan Anambas, yaitu sebesar 34.139 perjalanan atau turun 3,80 persen dibanding periode yang sama tahun sebelumnya.
Adapun khusus perjalanan wisnus pada bulan September 2024 tercatat sebesar 280 ribu perjalanan, atau naik 19,80 persen dibandingkan Agustus 2024. Jumlah perjalanan wisnus tertinggi berasal dari Batam yang sebanyak 131.877 perjalanan, lalu disusul Tanjungpinang sebanyak 62.802 perjalanan.
Sementara berdasarkan kabupaten/kota tujuan, perjalanan wisnus pada September 2024 tercatat sebesar 327,30 ribu perjalanan, atau naik 34,07 persen dibandingkan Agustus 2024. Jumlah perjalanan wisnus tertinggi dengan tujuan Batam mencapai 170.546 perjalanan.
"Lalu, disusul perjalanan wisnus tujuan Tanjungpinang yang tercatat cukup tinggi, yakni sebanyak 56.792 perjalanan," ujar Margaretha.
Secara terpisah, Kepala Dinas Pariwisata Kepri Guntur Sakti menyampaikan performance kunjungan wisnus ke Kepri relatif rendah jika dibandingkan provinsi yang ada di Pulau Jawa, maupun sepuluh provinsi di Sumatera.
Hal ini pengaruhi karakteristik Kepri sebagai daerah kepulauan yang memicu angka pergerakan wisnus kecil, karena pergerakan orang melintasi laut dan pulau yang cukup jauh dan memakan waktu tempuh lama ditambah biaya transportasi mahal.
"Makanya kita tidak sebaik provinsi berbasis daratan yang terhubung dengan berbagai sarana, prasarana, moda, dan sistem transportasi yang handal dan modern," ujar Guntur.
Makanya tidak mengherankan jika 76 persen pergerakan wisnus terkonsentrasi di seluruh provinsi di Pulau Jawa, sebab dapat diakses dengan berbagai moda transportasi dan infrastruktur yang makin modern.
Selain itu, lanjut dia, mahalnya harga tiket pesawat juga memberi andil besar terhadap pergerakan wisnus ke Kepri maupun antar kabupaten/kota setempat.
Menurutnya wisnus yang datang ke Kepri rata-rata berasal dari Jakarta, Pulau Jawa, Medan, dan Riau.
"Namun, tren pergerakan wisnus ke Kepri pasca COVID-19 semakin baik dan meningkat seiring bertambahnya daya tarik dan daya saing Kepri, baik di aspek aksesibilitas, amenitas dan atraksi," kata Guntur.
Baca juga:
143.245 wisman kunjungi Kepri selama September 2024
BPS Kepri sebut inflasi terkendali menandakan stabilitas ekonomi terjaga
Berita Terkait
Penerimaan pajak daerah di Batam capai Rp1,3 triliun
Kamis, 12 Desember 2024 18:17 Wib
Kejati Kepri tangani 10 dugaan perkara korupsi sepanjang 2024
Kamis, 12 Desember 2024 17:22 Wib
Penerimaan retribusi parkir Kota Batam capai Rp9,6 miliar
Kamis, 12 Desember 2024 16:43 Wib
Pemprov Kepri tetapkan upah minimum sektoral 2025, ini besarannya
Kamis, 12 Desember 2024 16:08 Wib
Pemkot Batam optimis jadi percontohan upaya penanganan stunting
Kamis, 12 Desember 2024 15:38 Wib
Gratis PBB di Batam berlaku untuk objek pajak di bawah Rp120 juta
Kamis, 12 Desember 2024 15:26 Wib
Bakamla kolaborasi gelar Makan Bergizi Gratis di SDN Batam
Kamis, 12 Desember 2024 15:04 Wib
Relaksasi regulasi dan promosi golf keluarga jadi rencana strategis Disbudpar Batam 2025
Kamis, 12 Desember 2024 14:41 Wib
Komentar